JawaPos.com– Jumlah petani di Kota Malang semakin menipis. Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Malang, hanya ada 533 orang dari 895.367 jiwa penduduk, atau sekitar 0,059 persen yang menjadi petani.
Padahal, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mencatat, setidaknya ada sekitar 6.058 warga yang bergerak di bidang pertanian. Mulai dari petani sendiri, buruh tani, hingga pengolah hasil-hasil pertanian.
Namun pada kenyataannya, semakin hari jumlah petani semakin menyusut. Kepala BPS Kota Malang Sarjan mengatakan, menurunnya jumlah petani bisa jadi karena gengsi.
Sarjan mengungkapkan, data pertanian di Kota Malang mengalami perubahan cukup signifikan dalam satu dekade terakhir. Warga yang dulunya berprofesi di bidang pertanian, kini beralih pekerjaan ke bidang-bidang lain. “Dalam sepuluh tahun, sudah hilang 10 ribu warga yang berprofesi di bidang pertanian,” kata Sarjan.
Pada 2003 lalu, setidaknya ada sebanyak 16.945 orang yang berprofesi di bidang pertanian. Selanjutnya, setelah 10 tahun berjalan, angkanya turun drastis menjadi 6.058 orang. “Artinya ada penurunan sekitar 64,16 persen,” lanjutnya.
Menurutnya, hal itu juga disebabkan oleh semakin menyusutnya lahan pertanian yang berubah menjadi kawasan industri. Saat ini, luas lahan pertanian di Kota Malang hanya mencapai 821 hektare.
Jumlah tersebut berkurang sekitar 2,7 persen dari tahun lalu, yakni seluas 844 hektare. Padahal, pada 2011 lalu, jumlah luas lahan pertanian aktif di Kota Malang seluas 1.300 hektare