JawaPos.com – Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Ace Hasan Syadzily mengataan, salah satu tema dalam debat keempat yaitu politik luar negeri. Dia menyebut, di masa pemerintahan Jokowi politik luar negeri Indonesia telah menunjukkan peran aktifnya dalam pergaulan internasional.
“Indonesia telah berperan aktif dalam berbagai forum internasional, baik regional maupun dunia, guna menciptakan perdamaian dunia sebagaimana amanat konstitusi kita,” ujar Ace kepada JawaPos.com, Jumat (29/3).
Menurut Ace, Indonesia di bawah kepemimpinan Jokowi kini dipercaya menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB untuk periode 2019-2020. Hal ini, lanjutnya, merupakan bukti bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang dipercaya untuk memberikan kontribusi besar bagi perdamaian dunia.
Lebih lanjut Ace mengatakan, Indonesia juga selalu dirujuk sebagai negera muslim terbesar di dunia dengan pemahaman Islam yang toleran dan moderat yang sesuai dengan demokrasi. Beberapa negara Islam, seperti Afganistan, belajar dari Indonesia tentang penyelesaian konflik politik yang berbasis agama dapat diselesaikan secara damai.
Indonesia juga selalu mendukung kemerdekaan Paletina di manapun. Masih di bidang perdamaian, Ace menambahkan, Indonesia merupakan salah satu kontributor terbesar pasukan pemelihara perdamaian PBB (PKO).
“Tahun lalu, Indonesia mengirimkan 850 personel, 22 di antaranya perempuan. Per November 2018, jumlah pasukan perdamaian Indonesia adalah 3545,” katanya.
Ace mengatakan, Indonesia juga aktif mendorong adanya kerja sama dan kolaborasi, baik bilateral maupun multilateral, untuk mewujudkan tatanan global yang damai dan produktif. Politik luar negeri pemerintahan Jokowi, sambungnya, juga diarahkan pada upaya yang serius untuk memberikan perlindungan kepada warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri.
Hasilnya antara lain: 73,503 kasus WNI telah diselesaikan, 278 WNI telah dibebaskan dari ancaman hukuman mati, 181.942 WNI/TKI bermasalah (termasuk overstayers) telah direpatriasi, 16.432 WNI telah dievakuasi dari daerah perang, konflik politik dan bencana alam di seluruh dunia, 37 WNI yang disandera di Filipina dan Somalia telah dibebaskan; dan lebih dari Rp. 574 miliar, hak finansial WNI/TKI di luar negeri berhasil dikembalikan.
“Untuk lima tahun ke depan, kami akan terus meningkatkan perlindungan bagi warga negara Indonesia di luar negeri,” tuturnya.