JawaPos.com – Sebanyak 5.000 lebih personel gabungan dari Polri/TNI akan mengamankan jalannya debat pilpres keempat di Hotel Shangri-La di Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, Sabtu (30/3) mendatang. Debat antara calon presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo Subianto itu, polisi mengaku akan mengamankan di semua titik strategis menuju lokasi panggung debat utama.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Argo Yuwono mengatakan, tim gabungan tersebut termasuk menyiagakan tim detasemen khusus Anti-Teror. Tujuannya, pengamanan diperketat untuk mengantisipasi adanya ancaman. Argo tidak menampik, pengamanan debat pilpres keempat ini sebagai evaluasi dari pengamanan pelaksanaan debat sebelumnya.
“Kami sudah rapat koordinasi dengan KPU, TNI, Kodam dan PMJ. Kemudian kami membuat perencanaan-perencanaan pengamanan. Kami buat ring 1 sampai ring 4,” kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Jalan Sudirman, Kamis (28/3).
Argo menjelaskan, pengamanan ring 1 atau di panggung utama debat akan dijaga oleh paspampres. Tentu akses menuju ring 1 pintu utama dilakukan sterisasi. Di panggung debat juga dihadiri masing-masing pendukung capres, ada pula tamu undangan VIP.
“Semuanya pasti sesuai kapasitas ruangan. Setiap orang yang mau masuk ke pintu utama pasti kami cek. Tentu ada id card yang sudah dikeluarkan KPU, yang bisa digunakan untuk masuk,” kata dia.
Kemudian pengamanan di ring 2 dilakukan di luar dari ruangan debat atau di sekitar basement. Di sana, akan ada pasukan Polri dan TNI menjaga keamanan di sana. Selanjutnya di ring 3 atau di sekeliling hotel. Anggota kepolisian akan bersiaga di titik-titik di ring 3.
Sementara, di ring 4 yaitu titik-titik akses menuju hotel. Misalnya, di simpang Tugubawah dan di Jalan Mansur, akan ditempatkan petugas penjagaan. Termasuk arus kendaraan agar jangan sampai terjadi kemacetan panjang.
“Nanti dari Direktorat Lalu Lintas akan menggunakan kekuatanya untuk mengatur arus kendaraan. Intinya apakah ada pengalihan arus, kontraflow, buka tutup atau rekayasa lalu lintas, akan dilakukan secara situasional, yang lebih lebih ahli dari Ditlantas,” ujarnya.