JawaPos.com – Pandemi Covid-19 menjadi waktu yang tepat untuk memulai usaha. Tentunya usaha online. Semenjak pandemi melanda global, perilaku masyarakat jadi berubah. Mereka lebih mengutamakan protokol kesehatan dengan menjaga jarak.
Dampak dari perubahan perilaku tersebut, cara berbisnis pun berganti dari konvensional ke online. Momentum ini adalah waktu yang tepat menurut CEO Portblue Shoes Jangkar Bawono.
“Memulai bisnis online ataupun migrasi yang sebelumnya offline ke online ini adalah momen yang tepat. Buyer (konsumen) dan pengguna internet sudah besar. Terus intensitas frekuensi mereka untuk menggunakan internet juga semakin tinggi dengan adanya pandemi ini,” ujar Jangkar Bawono di siaran Instagram @jawapos, Jumat (6/11).
Momentum pandemi ini perlu dimanfaatkan bagi mereka yang hendak berbisnis. Apalagi ditambah dengan serbamudahnya pemanfaatan teknologi saat ini. Kehadiran marketplace semakin memudahkan masyarakat memiliki bisnis.
“Bayangkan kita ke kembali ke 5 sampai 9 tahun ke belakang. Di mana tempatnya di mana effort itu lebih besar gitu, kita harus belajar bikin website, bikin iklan sendiri. Kalau sekarang ini ya memang kompetisi lebih tinggi, tapi fasilitas infrastruktur udah bagus, profesionalisme dan konsistensi itu yang harus dipelihara juga sih,” terang dia.
Diskusi virtual itu juga menghadirkan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak. Dia mengatakan, dengan adanya pandemi Covid-19 pasar offline menjadi kurang diminati, terdapat perubahan masif perilaku konsumen saat ini.
Pihaknya saat ini juga tengah mendorong para UMKM untuk bisa go digital mengikuti perkembangan atau adaptasi di situasi saat ini. Sebab, berbisnis secara online lebih menjanjikan dibanding secara offline.
Dari survei yang dilakukan Pemprov Jatim, kata Emil, lebih dari 1.000 generasi milenial yang sudah lulus SMA atau SMK dan masyarakat usia 17- 30 tahun. Umumnya generasi milenial ini tidak sedang kuliah alias pendidikannya hanya sampai SMA/SMK. Dari survei itu didapatkan fakta bahwa 46 persen dari mereka pernah berbelanja online. “Ini angka yang besar untuk ukuran Jawa Timur, apalagi mereka bukan anak kuliahan,” tambahnya.
Presiden Direktur JNE Mohamad Feriadi Soeprapto menuturkan, masyarakat cenderung untuk mencari sesuatu dengan cara online. Keadaan saat ini juga didukung dengan layanan pengiriman ke seluruh wilayah Indonesia.
“Perubahan-perubahan seperti ini tentu kesempatan buat teman-teman atau milenial yang ingin mau masuk ke dunia online. Kalau offline perlu tempat. Tentunya harus menyiapkan dana. Kalau online ini jalannya banyak nih. Mereka bisa jualan melalui marketplace yang emang sudah ada atau mereka bisa memanfaatkan sosial media. Kesempatan ini justru harusnya menjadi kesempatan yang baik bagi mereka-mereka yang baru ingin memulai bisnis,” pungkasnya.