JawaPos.com – Harga tiket pesawat masih sering dikeluhkan karena mahal. Padahal, harga avtur sudah diturunkan. Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan “meminta” semua maskapai penerbangan, terutama Garuda Indonesia, untuk segera menurunkan harga tiket.
Sebelumnya, beredar dokumen notula rapat antara pemerintah yang diwakili Menko Kemaritiman dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), beberapa maskapai penerbangan, serta agen travel online.
Dalam notula rapat, harga avtur yang masih mahal dikeluhkan sehingga berdampak pada pengurangan okupansi hotel, dunia pariwisata, serta mahalnya ongkos logistik. Karena itu, Luhut meminta maskapai Garuda Indonesia untuk segera menurunkan harga tiket. Permintaan itu dilayangkan secara tertulis.

Dalam notula tersebut juga tertulis bahwa Luhut menghubungi beberapa pihak agar perusahaan penyedia BBM PT AKR Corporindo bisa segera mendapat izin untuk masuk dan beroperasi di bandara. Bahkan, tertulis juga bahwa sejak 1 April, AKR harus sudah aktif menjadi kompetitor Pertamina di berbagai bandara.
Luhut hanya tersenyum saat ditanya mengenai kebenaran notula rapat tersebut setelah menerima penghargaan sebagai tokoh yang berjasa mengembangkan industri kelapa sawit di Midplaza, Jakarta, kemarin (27/3). “Hasil rapatnya bagus. Nanti mereka akan melakukan adjust di sana sini sesuai dengan perhitungan (bisnis, Red) perusahaan mereka masing-masing,” kata Luhut saat ditanya hasil rapat.
Hanya, Luhut menolak menyebut secara detail. Beredar informasi bahwa maskapai diberi waktu seminggu untuk menurunkan harga. “Enggak seminggu, saya enggak bilang begitu. Saya bilang cobalah dilihat suasana market (penerbangan, Red) sekarang bagaimana, kan harga minyak (avtur) sudah diturunkan,” katanya.
Bahkan, ujar Luhut, berbagai insentif sudah diberikan pemerintah. Salah satunya, pengurangan pajak bagi maskapai. Namun, dia tidak menyebut sektor pajak mana yang bakal dikurangi.
Luhut juga membenarkan bahwa pemerintah berusaha mempercepat izin AKR beroperasi di bandara. Pemerintah telah menugasi Kementerian ESDM agar memberikan izin kepada AKR untuk berjualan di bandara.
Sejauh ini, kata Luhut, belum ada opsi perusahaan BBM lain yang akan diberi ruang. Luhut meminta semua pihak bersabar untuk menanti kabar selanjutnya. Maskapai, menurut dia, akan mengadakan rapat dalam beberapa hari ke depan dengan Budi Karya Sumadi guna menentukan penyesuaian apa saja yang bisa dilakukan untuk menurunkan harga.
Sementara itu, menanggapi arahan pemerintah kepada maskapai untuk menurunkan harga tiket per April 2019, Ketua Penerbangan Berjadwal Indonesia National Air Carrier Association (INACA) Bayu Sutanto menyatakan bahwa hal tersebut akan dikembalikan lagi pada keputusan anggotanya.
“Bergantung maskapai masing-masing. Kan mereka punya dewan komisi selain juga manajemen yang akan memutuskan. Harga naik atau turun kan masalah keputusan bisnis atau business call,” ujar Bayu kepada Jawa Pos kemarin.