Tip Kelola Keuangan Keluarga Tahun Depan di Tengah Pandemi

23 Desember 2020, 08:53:13 WIB

JawaPos.com – Pandemi Covid-19 masih belum menunjukkan tanda-tanda berakhir. Padahal sudah di ujung 2020. Tahun 2021 diperkirakan adaptasi kebiasaan baru tetap berlangsung. Efek ekonomi masih terasa.

Dampak ekonomi itu juga berimbas pada keuangan keluarga. Pasalnya, para karyawan masih mengalami pemotongan gaji. Keuangan mereka belum kembali seperti semula. Karyawan yang dirumahkan belum bisa bekerja optimal. Apalagi yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), belum tentu mendapatkan pekerjaan baru.

Ketua Indonesia Financial Advisor Comunity Vicko Hadian mengatakan, banyak pelajaran yang dapat diambil dari masa pandemi. Di antaranya bagaimana mengelola keuangan lebih tertata agar tidak besar pasak daripada tiang. Supaya pengeluaran tidak melebihi pemasukan.

Dengan kondisi seperti itu, Vicko Hadian pun memberikan tip agar keuangan keluarga aman tahun depan di tengah ketidakpastian kehidupan.

“Ekonomi rumah tangga adalah sektor rawan. Banyak yang ngga menyangka ini akan terjadi. Sebelum pandemi banyak gaya hidup hedon,” ujar pendiri Indonesia Financial Advisor Comunity dalam acara diskusi bersama JawaPos.com, Selasa (22/12).

Belajar dari pandemi, ke depannya harus mulai untuk disiplin dalam pengelolaan dana penghasilan. Mulai dari pengelolaan arus kas, dana darurat, hingga manajemen risiko.

1. Pengelolaan

Ilmu perencanaan keuangan mudah tapi pelaksanaannya susah. Lakukan pos pendapatan untuk kebutuhan dan gaya hidup maksimal 45 persen, pos utang diperbolehkan tapi tak lebih dari 35 persen dari pendapatan. Selanjutnya, sedekah atau zakat 2,5 persen; dan untuk masa depan dan asuransi sebesar 10 persen.

“Pada 2021 pasti punya tujuan, tentukan tujuan jangka panjang atau pendek. Utang dan kondisi keuangan bagaimana? Kalau kurang baik di rebudgeting mana yang ngga penting, pilih. Pilih prioritas dan tak prioritas. Jalanin cash flow. Cek 3 bukan buat monitoring. Benar atau nggak,” ujarnya menjelaskan.

2. Dana Darurat

Dana darurat memenuhi 3, 6, hingga 12 bulan pendapatan. Dana tersebut harus ada di rumah dan mudah untuk dicairkan. Sehingga ada baiknya bonus dan pendapatan tak terduga ditempatkan pada pos dana darurat. Karena dana darurat bisa menolong dari situasi tak terduga.

3. Membeli Produk Asuransi

Asuransi merupakan hal yang sangat penting untuk melindungi keuangan keluarga dan melindungi penghasilan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Asuransi terbagi dalam asuransi kesehatan yaitu rawat inap dan penyakit kritis yang dapat pengcover penghasilan saat tulang punggung tak dapat bekerja. Kemudian asuransi jiwa yang dapat melindungi keluarga setelah tiada.

Regional Chief Agency Officer Avrist Assurance Ainun Wulandari menambahkan, yang menjadi persoalan inti adalah pentingnya pembelian asuransi. Tujuannya mencegah risiko terganggunya keuangan keluarga terhadap kondisi yang tidak diinginkan.

“Risiko kita nggak tahu kapan dan di mana. Dengan asuransi kesehatan memungkinkan kita anggota keluarga dapat perawatan terbaik tanpa mengganggu cash flow keuangan keluarga,” ucapnya.

Adapun tip memilih produk asuransi di antaranya adalah memilih asuransi sesuai kebutuhan. Misalnya, lebih banyak berobat di Indonesia saja atau ke luar negeri dan melihat rekanan RS. Selain itu, alokasi premi harus 10 persen dari pendapatan bulanan atau tahunan.

“Tip manfaat memilik Askes memberikan rasa tenang, mengatur pengeluaran, mendapatkan pelayanan yang kayak, tidak merepotkan orang lain, dan terhindar dari meninggal dini,” tandasnya.

Avrist Assurance mengeluarkan produk asuransi kesehatan bernama Avrist Prime Hospital & Surgical. Produk asuransi itu memberikan kenyamanan privasi kamar pada saat nasabah mendapatkan risiko dan harus menginap di rumah sakit.

Selain itu produk asuransi ini bisa digunakan untuk 1 keluarga dengan 1 polis. “Jadi semua keluarga bisa masuk, dari anak, orang tua, kakak, adik hingga mertua. Bahkan menantu juga bisa masuk. Bisa lebih dari 10 tertanggung dalam 1 polis. Tentunya syarat ini akan mempermudah sekali,” tuturnya.

Avrist Assurance sendiri, merupakan perusahaan asuransi jiwa terkemuka di Indonesia dengan pengalaman lebih dari 40 tahun dan di percaya mengelola asset senilai lebih dari Rp 11 triliun dengan rasio solvabilitas (RBC) sebesar 371 persen per september 2020, melebihi standar yang ditetapkan oleh OJK sebesar 120 persen.

Editor : Ilham Safutra

Reporter : Romys Binekasri, ARM


Close Ads