Ratusan Pelayat Antar Jenazah Gadis Guatemala Korban Penembakan

2 Januari 2019, 20:29:39 WIB

JawaPos.com – Kasus penembakan di Texas selatan 23 Mei lalu menewaskan seorang gadis berusia 20 tahun asal Guatemala. Perempuan bernama Claudia Gomez itu ditembak seorang petugas patroli di Texas selatan.

Dalam pernyataan sebelumnya, pihak Patroli Perbatasan mengatakan bahwa saat itu para migran termasuk Gomez telah menyerang petugas dengan benda-benda tumpul. Karena itu petugas merasa terdesak sehingga mengeluarkan tembakan.

Jenazah Gomez dipulangkan ke kota kelahirannya di San Juan Ostuncalco, Guatemala Barat pada Kamis (31/5) lalu. Pada Sabtu (2/6) kemarin, ratusan pelayat berkumpul di sebuah kota di Guatemala untuk memberi penghormatan terakhir serta mengucapkan selamat tinggal kepada Gomez.

Claudia Gomez,
Ratusan orang mengantar jasad Gomez ke pemakaman. (Rueters)

Para pelayat yang menggunakan pakaian tradisional dan membawa karangan bunga bersama keluarganya itu ikut mengantar jasad Gomez ke peristirahatan terakhir diiringi guyuran hujan. Mereka mengaku prihatin dan tak percaya atas apa yang dialami Gomez.

Maria Ventura, ibu rumah tangga berusia 40 tahun mengatakan, Gomez merupakan orang yang baik. Dia ikut ke pemakaman untuk memberi dukungan secara moril kepada keluarga yang ditinggalkan.

“Saya ingin tahu siapa yang membunuh anak saya dan melihatnya di depan saya,” kata ibu Gomez, Gilberto Gomez setelah pemakaman puterinya, seperti dilansir Reuters, Minggu (3/6).

Para pelayat kemudian meminta keadilan dan peningkatan keamanan untuk para imigran di Amerika Serikat (AS). Sebelumnya, Presiden Donald Trump menyatakan bahwa dia berencana membangun tembok di sepanjang perbatasan selatan AS dengan Meksiko.

Namun dalam beberapa bulan setelah Trump menjabat sebagai Presiden AS, jumlah penangkapan migran di sepanjang perbatasan AS-Meksiko dan perbatasan selatan Meksiko dengan Guatemala sempat mengalami penurunan namun kembali melonjak.

Menurut data dari Lembaga Migrasi Meksiko, deportasi penduduk Guatemala turun dalam tiga bulan pertama pada 2017 dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Namun jumlah mereka kembali melambung sebanyak 13.200 pada kuartal pertama 2018 yang jumlahnya hampir menyaingi tingkat deportasi pada 2016.

Editor : Fadhil Al Birra

Reporter : (trz/JPC)


Close Ads