JawaPos.com – Kecelakaan bukanlah tontonan. Itu pesan kuat yang bisa dipetik dari insiden di Nahuala, Solola, Guatemala. Rabu malam (27/3) terjadi tabrak lari di ruas jalan utama yang penerangannya tidak maksimal. Warga di sekitar lokasi langsung berkerumun.
Menonton kecelakaan. Saat itulah sebuah truk melintas di jalanan gelap tersebut dan menabrak orang-orang di sana. Celakanya, sopir truk semitrailer itu tidak berhenti. Dia malah menambah laju kendaraan dan melarikan diri.
Sebanyak 18 orang dipastikan tewas dalam kecelakaan nahas tersebut. Sementara itu, belasan orang lainnya terpaksa dirawat di rumah sakit. Sembilan di antaranya luka parah. Sebelumnya sempat tersiar kabar bahwa kecelakaan maut itu merenggut 32 nyawa.

’’Tampaknya truk tidak memperhatikan bahwa waktu itu ada banyak orang di jalan,’’ terang Juru Bicara Pasukan Pemadam Kebakaran Cecilio Chacaj. Kecelakaan pertama terjadi pukul 20.48 waktu setempat. Sekitar setengah jam kemudian, kecelakaan lanjutan yang melibatkan truk semitrailer itu terjadi.
Seorang saksi mata melaporkan, lampu depan truk tidak menyala saat melintasi jalanan yang gelap tersebut. Tak ayal, truk itu pun langsung menabrak kerumunan dan melindas orang-orang di sana untuk menonton tabrak lari. Antara takut dan panik, sopir truk kabur. Sampai sekarang, aparat belum berhasil menangkap si sopir.
Kemarin (28/3) sebagian korban mulai dimakamkan. Presiden Guatemala Jimmy Morales menetapkan hari berkabung selama tiga hari untuk menghormati para korban. ’’Saat ini kami tengah berkoordinasi untuk memberikan dukungan penuh kepada para korban dan kerabatnya,’’ cuit Morales di akun Twitter-nya seperti dilansir Reuters.
Kecelakaan tersebut merupakan salah satu yang terburuk di Guatemala. Kebanyakan penerangan di ruas-ruas jalan utama negara itu memang tidak memadai. Itu menjadi salah satu penyebab kecelakaan. Pada 2013, sebuah bus jatuh ke jurang dan mengakibatkan 43 orang tewas. Gara-garanya juga penerangan yang tidak maksimal.