JawaPos.com – Kejujuran telah mengantarkan seorang ayah untuk bisa membiayai operasi transplantasi tulang sumsum anaknya yang masih kecil. Dilansir dari South China Morning Post pada Rabu (27/3), Tang Shaolong, seorang petani dari Jining, telah membawa putranya ke Jinan, ibu kota provinsi untuk mengobati anaknya yang menderita sindrom hemofagositosis.
Suatu ketika Tang meninggalkan rumah sakit yang merawat anaknya untuk membeli makanan. Saat itu, dia menemukan dompet di jalan yang berisi 20.000 Yuan uang tunai, kartu atm, kartu bisnis, dan SIM.
“Sejujurnya, melihat begitu banyak uang, saya merasa sangat senang. Saya kira Tuhan mengetahui bahwa saya cemas tentang uang untuk menyelamatkan hidup anak saya,” kata Tang.

Tapi setelah dipikir-pikir lagi, Tang menilai uang itu ditemukan di dekat rumah sakit. Uang itu pasti uang yang digunakan untuk berobat. Akhirnya Tang memutuskan mengembalikan dompet itu kepada pemiliknya, petani sayur Ding Yilong.
Ding mau memberi hadiah kepada Tang namun ia menolaknya. “Jika itu adalah gaji saya untuk kerja keras, saya akan menerimanya. Tapi saya baru saja mengambil barang milik orang lain dan mengembalikannya. Saya tidak bisa menerimanya,” katanya.
Kedua pria itu sepakat untuk tetap berhubungan di media sosial. Saat itulah Ding mengetahui bahwa Tang mencari bantuan untuk mendanai transplantasi putranya. Ding mengatakan, bisnisnya bukanlah bisnis yang menghasilkan banyak uang. Namun ia memiliki sekitar 200 ton lobak di gudang dan Tang bisa menghabiskan stok dengan menjualnya sebelum Mei.
“Saya memutuskan untuk menyumbangkan lobak ke Tang dan kami bisa menjualnya bersama untuk mengumpulkan uang bagi bocah itu,” kata Ding.
Operasi tulang sumsum membutuhkan sekitar 400 ribu yuan, atau USD 60 ribu. Kisah perjuangan Tang mencari uang untuk operasi anaknya muncul di koran Shandong Qilu Evening News pada hari Minggu.
Akhirnya pada hari Selasa semua sayuran lobak telah terjual. Penjualan lobak menghasilkan sekitar 500 ribu Yuan (USD 75 ribu), cukup untuk menutupi biaya transplantasi sumsum tulang anak Tang. Ini kisah yang indah dari seorang petani yang jujur.