JawaPos.com – Direktur Eksekutif Lingkar Studi Masyarakat (Lisuma) Indonesia, Saefudin Sei mengatakan, jawaban sekaligus sikap politik Dedi Mulyadi akan menentukan dua arah dukungan kader soal surat rekomendasi DPP Golkar.
“Apakah Dedi Mulyadi akan menjalankan intruksi DPP Golkar atau sebaliknya. Keputusan Dedi Mulyadi ditunggu oleh banyak pihak di Jawa Barat tidak terkecuali kader Golkar. Pasalnya sikap politiknya akan menentukan dukungan jutaan kader Golkar dan para pendukungnya. Begitupun soal langkahnya untuk maju mencalonkan gubernur,” ujar Sei dilansir RMOl Jabar (Jawa Pos Grup).
Di sisi lain, lanjut Sei, dukungan DPP Golkar ke Ridwan Kamil hanya akan membebani koalisi yang sudah dibangun oleh Nasdem sebelumnya.
“Faktanya lewat Nasdem, PKB dan PPP, Ridwan Kamil sudah cukup untuk memiliki tiket maju di Pilgub Jabar 2018,” tuturnya.
Lebih disayangkan lagi bila keputusan DPP Golkar itu seratus persen dipengaruhi oleh hasil lembaga survei.
“Jika begitu, lembaga survei posisinya malah lebih dominan dari ketua umum atau kader partai sekalipun. Atau memang ada upaya sistematis menjegal kadernya sendiri, tidak saja sebagai gubernur melainkan ke-Golkar-annya,” ungkapnya.
Menutup, Sei mengatakan, jika dukungan DPP Golkar ke Ridwan Kamil tidak lebih manis buahnya daripada rekonsiliasi kader Golkar di Jabar. “Imbasnya tidak saja Pilkada serentak 2018 melainkan Pemilu 2019 bagi Golkar,” ujarnya.
Seperti diketahui, hari ini (1/11) Dedi bakal menggelar konferensi pers untuk menanggapi rekomendasi partainya yang lebih memilih Ridwan Kamil.
Sebelumnya, beredar kabar jika Dedi bakal hijrah ke partai lain.