JawaPos.com – Juru parkir (jukir) yang beroperasi di Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) mendapat peringatan. Mereka di-warning agar tidak aji mumpung memanfaatkan situasi dengan menaikkan harga seenaknya hingga dikeluhkan oleh pengguna jasa.
Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan, tarif parkir memang akan ada perbedaan dari biasanya. ”Memang ada kenaikan, tapi tidak terlalu tinggi. Masyarakat yang datang jauh-jauh jangan sampai merasa dibohongi, dikemplang, ditutuk,” kata Haryadi di kantornya, Rabu (1/11) kepada JawaPos.com.
Menurut dia, fasilitas parkir bukan lahan industri. Melainkan lebih ke pelayanan menjual jasa. Mereka diharapkan proporsional dalam menjalankan perannya. Haryadi juga meminta agar jukir melakukan persiapan penataan.

Meski lahannya terbatas, jangan sampai ketika ada pengunjung yang baru datang tidak ada tempat. ”Jangan sampai ada kata-kata, ‘penuh he pak’. Parkir juga tidak boleh mengganggu kelancaran lalu lintas,” kritiknya.
PMPS rencananya digelar mulai Jumat (10/11). Acara puncaknya pada 1 Desember ditutup dengan dikeluarkannya delapan gunungan dari Keraton Yogyakarta.
Dua diantaranya akan dibawa ke Kantor Gubernur DIY di Kepatihan, dan Kadipaten Pakualaman. Sisanya diperebutkan masyarakat di halaman depan Masjid Kauman.
PMPS merupakan salah satu bagian dari acara Sekaten. Yang mana memperingati penanggalan Jawa Tahun Dal 1951. ”Disebut juga tahun besar. Kenapa tahun besar, karena tahun dimana Nabi Muhammad (SAW) lahir,” kata Kasi Promosi dan Publikasi Diskominfo Kota Yogyakarta Tutik Susiatun.
Nantinya, juga ada prosesi Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X akan melakukan Upacara Jejak Boto. ”Sebagai simbol Keraton Yogyakarta yang tidak mau ditindas oleh Belanda pada masa dulu (penjajahan),” pungkasnya.