JawaPos.com PEKANBARU – Letak Provinsi Riau yang bersebelahan dengan dengan Malaysia dan Singapura, membuat daerah ini rawan terhadap penyelundupan narkotika dari negeri jiran terseebut.
Menyadari hal itu, Kapolda Riau Irjen Zulkarnain Adinegara menargetkan, pada 2017 pihaknya masih menjadikan kasus narkotika sebagai atensi utama.
Dikatakannya, ;etak geografis serta padatnya penduduk di Riau menjadi alasan kenapa peredaran Narkotika sangat mudah.
Untuk itu dia berjanji tidak akan main-main soal narkoba. Mengingat barang haram tersebut dapat merusak generasi. Sehingga menjadi pintu untuk melakukan berbagai macam tindak pidana.
"Saya sudah tekankan kepada seluruh jajaran. Agar tolong perhatikan betul permasalahan narkoba. Apalagi kalau ada yang berani terlibat. Kayak kemaren ada oknum (anggota) kami terlibat. Saya suruh tembak aja itu, bikin kesal," terangnya yang dilansir Riau Pos (Jawa Pos Group), Minggu (1/1).
Diakuinya rata-rata narkoba yang masuk ke wilayah Riau berasal dari negara tetangga Malaysia. Maka dari itu, pihaknya akan berupaya meningkatkan sejumlah pengamanan batas negara, seperti patroli.
Rencananya, seiring dengan kenaikan tipologi, Polda Riau mengusulkan untuk penambahan armada laut berupa Kapal Patroli yang saat ini dirasa masih belum cukup. Selain itu pihak Polda juga berencana menambah jumlah personel. (nda/iil/JPG)