JawaPos.com – Sebanyak tiga rumah sakit yang ada di tiga lokasi yakni Solo, Sragen dan Wonogiri mulai hari ini tidak lagi melayani pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Rata-rata dari setiap rumah sakit melayani 400-500 pasien BPJS setiap harinya.
Dengan penghentian pelayanan ini, rumah sakit lain dipastikan akan mendapatkan limpahan pasien dari tiga rumah sakit tersebut. Tiga rumah sakit yang mulai menghentikan pelayanan bagi pasien BPJS diantaranya, Rumah Sakit Umum Islam (RSUI) Kustati Solo, RS Amal Sehat Sragen dan juga RS Amal Sehat Wonogiri.
Kepala Bagian (Kabag) Sumber Daya Manusia (SDM), RSUI Kustati, Solo, Pujianto menyampaikan, selama ini cukup banyak pasien yang menggunakan BPJS. Jumlahnya berkisar antara 400 sampai dengan 500 pasien setiap harinya.

“Selama ini kami tidak ada kendala dalam pelayanan untuk pasien BPJS, dan jumlahnya cukup banyak setiap harinya,” urainya kepada JawaPos.com, Rabu (2/1) .
Tetapi, pihak rumah sakit harus menghentikan pelayanan untuk pasien BPJS karena belum ada MoU dengan BPJS. Dengan penghentian tersebut, otomatis pihaknya juga tidak bisa melayani pemeriksaan untuk pasien BPJS. “Pemeriksaan tetap bisa, tapi untuk pembiayaan umum,” ucapnya.
Hal yang sama juga terjadi di RS Amal Sehat Sragen. Humas RS Amal Sehat Sragen, Tri Yoko mengungkapkan, bahwa dengan adanya penghentian pelayanan untuk pasien dengan BPJS dipastikan akan berdampak pada rumah sakit lainnya. Terutama rumah sakit yang masih melayani pasien BPJS.
“Ya pasti akan terjadi limpahan pasien, karena setiap hari di tempat kami juga cukup banyak yang periksa menggunakan BPJS,” katanya.
Yoko menambahkan, RS Amal Sehat menjadi rumah sakit di Sragen yang bekerja sama dengan BPJS. Terhitung sejak tahun 2010 lalu, RS Amal Sehat terus bekerja sama dengan BPJS. “Tetapi karena persyaratan sertifikat akreditasi maka kami belum bisa melakukan MoU dengan BPJS lagi. Kami berupaya secepatnya untuk mengurus sertifikat akreditasi ini agar bisa kembali bekerjasama,” tandasnya.