Di Atas Papan Seluncur, Hikmat Terima SK CPNS Pemprov Jateng

17 Juni 2019, 09:36:31 WIB

JawaPos.com – Tak kurang dari 1.841 calon pegawai negeri sipil (PNS) Provinsi Jawa Tengah menerima Surat Keputusan (SK) pengangkatan di kompleks gubernuran, Kota Semarang, Jumat (29/3). Salah satu dari sekian banyak calon abdi negara tersebut adalah Mohamad Hikmat. Seorang penyandang tuna daksa asal Sukabumi yang menjadi pengajar di SLB Negeri Batang, Jawa Tengah.

Namun siapa sangka, perjalanan Hikmat menjadi CPNS ini cukuplah terjal. Tak bermaksud memandang sebelah mata maupun mengasihaninya. Pria 26 tahun ini kebetulan tumbuh dewasa tanpa kedua kakinya.

Untuk berjalan, Hikmat harus menumpangkan tubuhnya ke atas sebuah papan seluncur atau skateboard. Kedua tangannya menjadi tumpuan baginya untuk tetap bisa bergerak ke sana kemari.

Di Atas Papan Seluncur, Hikmat Terima SK CPNS Pemprov Jateng
Untuk berjalan, Hikmat harus menumpangkan tubuhnya ke atas sebuah papan seluncur atau skateboard. Kedua tangannya menjadi tumpuan baginya untuk tetap bisa bergerak ke sana kemari. (dok. Pemprov Jateng)

Layaknya saat dia menuju ke atas panggung menerima SK CPNS dari Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Hikmat yang sebelumnya duduk di barisan terdepan kursi para penerima SK, mempraktikkan bagaimana caranya ia berpindah tempat. Betapa luwesnya dia menunggangi papan seluncur miliknya.

Saat di panggung, ucapan selamat dari Ganjar pun ia terima dengan penuh suka cita. Sembari menahan air mata agar tak membasahi pipinya. Usai momen itu, ia berkisah soal perjuangannya mengikuti rangkaian proses sebelum menjadi pengajar di SLB Negeri Batang.

“Saya tidak banyak berharap. Untuk berjalan saja, saya harus dibantu skateboard. Saya hanya pengen tahu saja, bagaimana perjalanan menjadi CPNS itu. Biar mendapat pengalaman,” kisahnya.

“Usai ikut tes di Stadion Pandanaran Wujil Ungaran, saya sempat ketinggalan kereta di Stasiun Tawang. Akhirnya, saya tidur di stasiun dan ikut kereta berikutnya,” tutur alumni Jurusan Pendidikan Luar Biasa Universitas Islam Nusantara Bandung 2017 itu, menyambung ceritanya.

Proses demi proses ia tempuh. Alhasil, Hikmat pun menerima pengumuman kelulusannya. Selain dirinya, ada 12 penyandang disabilitas lain yang diterima menjadi CPNS. Diakuinya, pemerintah memang sangat perhatian.

Dalam merampungkan tahap pemberkasan pun, ia wajib bolak-balik ke Kota Semarang. Otomatis, Hikmat harus meninggalkan rutinitasnya, bekerja sebagai pengemudi taksi online dengan mobil yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa. “Bapak saya, tukang tensi keliling dari kampung ke kampung. Ibu hanya di rumah. Saya tinggal di Jakarta bersama kakak,” ungkap dia.

Meski mengakui bersikap tak terlalu banyak berharap pada tes CPNS kemarin, Hikmat berangkat ke Ungaran bukannya tanpa modal. Ia pernah menjadi tenaga pengajar di SLB Ajiterep Cimahi, SLB Adzkia, SLB Budi Nurani, SLB Bakti Pertiwi dan tenaga lepas di kantor BPJS. Dirinya menganggap ini sebagai pengalaman tambahan.

Begitu pula dengan pengalaman kuliahnya. Ia menyebut cukup sulit mencari pekerjaan tahun 2012 silam kala dia belum memperoleh kompetensi. Namun, baginya pemerintah juga berjasa, mengingat adanya aturan untuk masing-masing instansi agar membuka membuka peluang satu persen dari jumlah yang dibutuhkan untuk disabilitas.

Dengan segala aksesbilitas kaum difabel yang tak henti-hentinya dibangun, alhasil, kesempatan pun makin terbuka. Baik di instansi pemerintah dan swasta. Tak lantas menggampangkan, Hikmat pun setuju ini masih perlu diimbangi dengan penguasaan kompetensi pribadi masing-masing dan sesuai bidangnya.

“Tentu saya berharap, nanti bisa bekerja, menjaga integritas, nama baik, tidak korupsi, jujur, agar mendapat keberkahan. Selain itu, bisa memotivasi orang lain, untuk tergerak lebih maju,” katanya.

Sementara, Gubernur Ganjar menjelaskan, jika pemerintahannya memberikan kesempatan berkontribusi yang setara bagi semua warganya. Katanya, kalangan difabel sudah dilibatkan dalam proses pembangunan seperti dalam Musrenbangwil Jateng di beberapa wilayah akhir-akhir ini.

“Bantuan pelatihan maupun sarana dan prasarana juga kami berikan,” katanya. Selain itu, pihaknya juga sudah berulang kali meminta seluruh gedung perkantoran, pelayanan publik, termasuk pedestrian untuk harus ramah difabel.

Lebih jauh, Ganjar berpesan tak cuma kepada Hikmat, namun kepada seluruh CPNS yang hari ini menerima SK. Supaya memiliki semangat menjaga integritas serta dalam mengedepankan pelayanan.

“Sebagai abdi negara, ada harapan mereka mampu menjaga NKRI, Pancasila, kerukunan, dan silaturahmi. Yang guru membikin murid-muridnya punya karakter, kepribadian yang baik, budi pekerti. Dan tentu yang umum sifatnya kita minta kepada mereka untuk menjaga integritas, itu nomor satu menurut saya,” kata Ganjar selepas penyerahan SK kepada para CPNS.

Editor : Sari Hardiyanto

Reporter : Tunggul Kumoro


Close Ads