JawaPos.com – Polres Malang Kota bergerak cepat untuk mengungkap penyebaran video yang menampilkan seorang anak SD tampak dipaksa keluar dari mobil. Bahkan Satreskrim dan Tim Cyber Troops sudah turun ke lapangan untuk melakukan penelusuran.
“Masih mau mencari dulu data-datanya. Yang ngeshare (video) pertama itu, kami mau cari dulu,” ujar Kasubbag Humas Polres Malang Kota Ipda Ni Made Seruni Marhaeni, Kamis (28/3).
Polisi baru mendapat laporan terkait video yang sekarang tengah viral tersebut. “Tadi pagi baru dapat laporan dari medsos. Kasus ini masih proses penyelidikan. Anggota reskrim masih di lapangan. Siapa yang upload, viralkan, rekan masih di lapangan,” imbuh Marhaeni.
Marhaeni menegaskan, kepolisian bisa langsung turun tangan melakukan penyelidikan tanpa harus menunggu laporan terlebih dahulu. “Kalau yang ini tidak usah menunggu laporan. Langsung bergerak ke lapanagn. Cyber Troops langsung ke lokasi,” tandasnya.
Bila dilihat dari reaman video, peristiwa diduga terjadi di depan MIN 1 Kota Malang atau di kawasan Jalan Bandung. Polisi menyayangkan tidak terlihatnya nomor polisi (nopol) pada kendaraan tersebut.
“Di video itu tidak kelihatan nopolnya. Yang kelihatan nopolnya, kendaraan di belakang. Kalau kelihatan nopolnya, kami bisa langsung cek di Samsat atas nama siapa,” jelasnya.
Saat ini, kepolisian masih fokus mencari tahu siapa orang pertama yang meenyebarkan video tersebut. “Ini kami cari dulu siapa yang ambil video pertama kali,” ujarnya.
Seperti diberitakan, sebuah video kembali menghebohkan warganet. Kali ini video berdurasi 1 menit 15 detik yang memperlihatkan seorang anak perempuan berseragam sekolah merah putih lengkap dengan hijab dan membawa tas ransel berwarna pink keluar dari sebuah mobil berwarna putih. Anak tersebut seperti dipaksa keluar dari mobil.