JawaPos.com – Pesta demokrasi pemilihan presiden tinggal sebentar lagi. Persiapan demi persiapan terus dilakukan. Termasuk PT PLN. Mulai dari persiapan sistem, mitigasi, hingga masa siaga. Untuk persiapan sistem, berbagai upaya telah dilakukan.
Antara lain menyiapkan pembangkit dan energi primer. Penguatan sistem transmisid dan distribusi. Kemudian pengecekan kepastian kecukupan daya. Lalu yang terakhir penyiapan backup suplai, dan genset.
Begitu pula di bidang mitigasi. Berbagai persiapan kerap diselesaikan. Seperti pemeriksaan jaringan dan peralatan. Lalu pemeliharaan, perbaikan, ressetting. Koordinsi dan jadwal kegiatan, serta penyiapan material cadang.
Perusahaan berplat merah tersebut optimis pesta demokrasi yang berlangsung 17 April mendatang berjalan kondusif.
“Pengecekan terus kami lakukan. Mulai dari kantor KPUD, kantor-kantor kecamatan di Jakarta, dan pemukiman warga. Semua instalansi listrik kami cek dan perbaiki jika ada kerusakan. Sampai dipastikan benar-benar aman. Khususnya sampai pemilihan presiden,” kata GM PT PLN Unit Induk Jakarta Raya Muhammad Ikhsan Asaad, kemarin (28/3).
Sebanyak 44 genset yang disiapkan akan didistribusikan ke seluruh kantor kecamatan. Sebab, sebelum didistribusikan ke KPUD, surat suara terlebih dahulu di kumpulkan di kantor kecamatan.
Kemungkinan besar surat surat tersebut tiba pada malam hari. Sehingga memerlukan penerangan maksimal. Jangan sampai penggunaan listrik tinggi, menimbulkan terjadi kerusakan hingga menimbulkan mati lampu. Dan guna mengatisipasi hal tersebut genset di distrisbusikan.
Dia menjelaskan tidak hanya perbedaan pelayanan pasokan listrik di wilayah kerjanya tersebut. Hanya saja, pemantauan lebih akan dilakukan pada objek – objek vital, kantor pemerintahan, dan kediaman calon presiden, dan wakil presiden. Pengecekan dilakukan setiap 30 menit sekali.
“Kami juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan penjagaan di seluruh lokasi pencoblosan,” ujarnya.
Ikhsan mengklaim persiapan yang dilakukan tidak jauh berbeda pada pemilu tahun 2014 lalu. Mulai 17 maret lalu hingga saat ini telah memasuki masa siaga. Sehingga tidak ada lagi aktivitas penelitian. Dan langkah terakhir yaitu melakukan simulasi penjagaan serta perbaikan terhadap instalansi listrik jika mengalami kerusakan