JawaPos.com – Memasuki pengujung tahun, penyelundupan narkoba kian liar. Sangat mungkin bandar narkoba meningkatkan pasokan untuk pesta tahun baru. Misalnya, Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) yang mengungkap upaya bandar internasional Malaysia-Indonesia memasukkan 12 kg sabu-sabu.
Kapolda Kalsel Irjen Yazid Fanani menuturkan, awalnya pihaknya mendapat informasi adanya pengiriman sabu-sabu dalam jumlah besar. Polisi pun melakukan pemantauan. Sabu-sabu yang dikirim dari Malaysia masuk ke Medan. Barang tersebut lantas melewati Lampung untuk diedarkan ke Banjarmasin. “Petugas mencegatnya di daerah Lampung,” ungkapnya.
Seorang pengedar bernama Sadikin ditangkap dalam kasus tersebut. Dia terbukti membawa 12 kg sabu-sabu untuk diedarkan di Banjarmasin. “Ada tiket pesawat Lampung-Banjarmasin yang disita,” papar mantan direktur tindak pidana tertentu (Dirtipiter) Bareskrim tersebut.
Sebenarnya, Sadikin telah dibuntuti sejak di rumahnya di daerah Malang, Jawa Timur. Namun, polisi sempat kehilangan jejak. Diduga, Sadikin saat itu menggunakan identitas palsu untuk berpindah lokasi. “Tapi, akhirnya bisa dicegat saat membawa sabu-sabu,” jelasnya.
Yazid menyatakan, Sadikin mengaku selama Desember telah mengirimkan narkotika hingga dua kali. Selain 12 kg sabu-sabu yang diungkap itu, sebelumnya dia mengirimkan 5 kg sabu-sabu ke Banjarmasin. “Total 17 kg sabu-sabu,” ujarnya.
Dia menuturkan, dapat dipastikan sabu-sabu tersebut akan digunakan untuk perayaan tahun baru. Bandar ingin menambah stok pada pengujung tahun. “Ini yang kami cegah,” tegas jenderal berbintang dua tersebut.
Sementara itu, Direktur Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipid Narkoba) Bareskrim Brigjen Eko Daniyanto menjelaskan, setiap perayaan tahun baru, memang intensitas penyelundupan narkoba di Indonesia meningkat. Sebab, banyak pengguna yang ingin berpesta narkoba saat tahun baru. “Tiap tahun seperti itu,” katanya.
Selain mencegah penyelundupan, ada langkah lain yang terus dilakukan. Yakni, merazia tempat hiburan malam yang selama ini rawan dengan peredaran narkotika. “Sehingga pasarnya bisa ditindak juga,” tegas Eko.
Menurut dia, saat ini petugas telah menyebar ke sejumlah tempat hiburan malam. Dengan begitu, mereka bisa langsung mengendus peredaran narkotika di tempat hiburan malam.