JawaPos.com – Polres Malang Kota tak melanjutkan pemeriksaan terkait viralnya video anak SD yang dipaksa keluar dari mobil oleh ibunya. Pasalnya, sang ibu telah menyampaikan permintaan maaf.
Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri mengatakan, si ibu tidak dikenai pasal apapun. Karena yang bersangkutan telah melakukan klarifikasi. Sekalipun peristiwa tersebut termasuk dalam kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
“Untuk si ibu, KDRT itu adalah delik aduan. Sampai dengan saat ini tidak ada pengaduan dari pihak manapun. Hubungan antara anak dengan ibu tersebut sudah baik kembali,” ujar Asfuri, Jumat (29/3).
Berdasarkan hasil pemeriksaan, sang anak juga tidak mengalami trauma atau apapun atas kejadian tersebut. “Sehingga dari kepolisian berdasarkan pernyataan ibu yang menyatakan tidak akan mengulangi perbuatan, dinyatakan proses ini sudah clear,” tegas Asfuri.
Sementara untuk sang anak, pihak Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Malang Kota juga telah melakukan pendampingan. “PPA sudah mendatangi, mendampingi. Tidak ada trauma,” jelasnya.
Sebelumnya, polisi telah melakukan penyelidikan terkait video tersebut. Berdasarkan hasil penyelidikan dengan mendatangi ke sekolah, kemudian didapati data pelaku. Didapati informasi bahwa perempuan di dalam video tersebut merupakan ibu dari sang anak. Inisialnya KW, 40.
Peristiwa itu terjadi pada 26 Maret sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu, KW menjemput putrinya yang duduk di bangku kelas 6 SD. Rencananya, anak tersebut diantar untuk mengikuti bimbingan belajar (bimbel) di Jalan Bandung.
“Namun di dalam mobil, sempat terjadi komunikasi. Si anak menanyakan apakah ibunya membawakan baju ganti. Ibunya menjawab tidak membawa. Begitu sampai di lokasi, si anak disuruh ibunya untuk turun mengikuti bimbel. Namun anaknya tidak mau karena tidak membawa baju ganti,” terangnya.
Di situ, sang anak sempat dipaksa untuk turun sehingga terjadi seperti yang terlihat di video. “Si anak sempat jatuh karena tetap tidak mau mengikuti bimbel. Kemudian anak ini masuk kembali ke mobil, dibawa pulang oleh ibunya,” lanjutnya.
Si ibu mengaku khilaf terkait dengan peristiwa tersebut. “Sempat marah, emosi, karena apabila kembali mengambil baju ganti akan terlambat. Yang bersangkutan di depan penyidik mengakui khilaf, salah,” terangnya.
Si ibu pun telah meminta maaf kepada seluruh masyarakat. Terutama yang menonton video tersebut.
Seperti diberitakan, sebuah video kembali menghebohkan warganet. Kali ini video berdurasi 1 menit 15 detik yang memperlihatkan seorang anak perempuan berseragam sekolah merah putih lengkap dengan hijab dan membawa tas ransel berwarna pink, keluar dari sebuah mobil berwarna putih. Anak tersebut seperti dipaksa keluar dari mobil.
Tidak lama kemudian, terlihat seorang perempuan dengan mengenakan pakaian syar’i berwarna coklat tua berpadu hijab warna krem keluar dari mobil sembari mendorong sang anak keluar dari mobil. Bahkan perempuan tersebut sempat turun dari mobil dan berargumen dengan anak perempuan itu. Dia kemudian buru-buru kembali masuk ke mobil dan dengan cepat menutup pintu.
Anak tersebut berusaha mengejar sang perempuan dan ingin kembali masuk ke dalam mobil. Namun sang perempuan tidak membiarkannya masuk. Bahkan sempat menarik kerudung anak perempuan itu.
Video itupun telah viral di jagat media sosial. Bahkan sejumlah akun gosip di instagram juga membagikannya. Antara lain akun @lambe_turah, @taante_reempong_officiaall, dan @dramahaluu.