JawaPos.com – Kegiatan belajar mengajar (KBM) di era new normal untuk tingkat SMA/SMK di Gresik, hingga kini belum dilakukan. Seluruh aktivitas masih menggunakan metode pembelajaran jarak jauh (PJJ). Meski demikian, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) sudah berinisiatif mendukung sektor pendidikan dengan menyumbangkan sarana cuci tangan (wastafel) untuk sekolah-sekolah, Rabu (30/9).
General Manager of CSR Semen Indonesia, Edy Saraya mengatakan, bantuan diberikan khusus untuk SMA/SMK lebih dahulu karena KBM offline atau langsung akan dimulai dari jenjang tersebut.
Bantuan sarana itu juga merupakan bentuk tindakan jemput bola dari manajemen SIG. Apalagi saat ini secara resmi sekolah tidak melakukan KBM tatap muka. Dan SIG mencoba menyiapkan sarana cuci tangan tersebut di lingkungan sekolah, sehingga saat KBM aktif, siswa-siswi sudah dapat mempergunakannya.
Bantuan itu terdiri dari 28 set wastafel, dan diserahkan langsung ke sekolah-sekolah yang sudah diseleksi, termasuk sekolah luar biasa (SLB). “Pembagian bantuan sarana cuci tangan sudah dilakukan dengan koordinasi Dinas Pendidikan yang membidangi SMA/SMK di Gresik. Nantinya ada program yang sama untuk jenjang SMP sampai SD,” kata Edy.
Dengan bantuan itu, SIG mendukung kinerja pemerintah memutus penyebaran Covid-19 dengan kampanye membiasakan cuci tangan di lingkungan sekolah. Sehingga menciptakan budaya bersih untuk pelajar, yang menjadi generasi penerus.
“Bebas Covid-19 di lingkungan sekolah, tercipta budaya bersih di lingkungan sekolah dan masyarakat, sehingga akhirnya akan menuju ke masyarakat Indonesia yang sehat,” imbuhnya.
Total anggaran yang digunakan untuk sarana cuci tangan itu sekitar Rp 85 juta. Sedangkan, total bantuan sebelumnya sekitar Rp 300 juta lebih.
“Seperti bantuan masker dan sarana lain untuk pendidikan, sampai saat ini sudah Rp 300 juta lebih,” imbuhnya.
Dan begitu pentingnya pendidikan bagi generasi muda, Edy berharap ada dukungan dari banyak pihak, seperti media, dunia pendidikan, kepala sekolah, guru dan seluruh elemen masyarakat, agar bersama – sama memulai dan mengawal adaptasi kebiasaan baru.
“Harapannya pandemi segera berakhir, pendidikan normal kembali dan masyarakat sehat semua,” imbuhnya.
Sementara Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Kabupaten Gresik, Puji Astuti mengatakan masih menunggu keputusan bupati terkait kebijakan masuk sekolah. Bantuan sarana cuci tangan ini bisa membantu sekolah untuk persiapan siswa masuk kelas.
“Dengan bantuan ini, sekolah bisa menghadapi persiapan siswa masuk sekolah. Sampai saat ini masih menunggu keputusan Bupati dan satgas Covid-19,” kata Puji.
“Kami sudah memulai polling dan Alhamdulillah, 86 persen sudah siap melaksanakan KBM tatap muka,” pungkas Puji.