JawaPos.com – Dokter kerap dipandang profesi terhormat di tengah-tengah masyarakat. Kesan itu yang dimanfaatkan seorang pria berinisial CH untuk mengeruk keuntungan. Dia menyaru sebagai dokter sebuah rumah sakit di kawasan Gubeng, Surabaya, untuk menipu tiga kawan SMA-nya.
Modus yang dipakai CH dengan menjanjikan bahwa dirinya bisa membantu tiga kawannya itu untuk bekerja di rumah sakit tersebut. Padahal, pria asal Mojokerto itu tidak punya pekerjaan tetap.
“Pelaku berjanji bisa memasukkan para korban ke rumah sakit itu sebagai perawat. Tapi korban diminta untuk membayar uang pedaftaran sebagai jaminan,” jelas Wakasatreskrim Polrestabes Surabaya Kompol I Dewa Gede Juliana, Rabu siang (1/11).

CH berkomunikasi dengan para korban lewat handphone. Dia lalu mengatakan bisa membantu mereka bekerja di rumah sakit itu. Agar lebih percaya, korban diajak ke lobi rumah sakit.
Saat di lobi, CH mengajak para korban untuk keluar untuk mengobrol lebih lanjut. Ketika itulah dia meminta korban untuk menyerahkan uang pelicin. Nominal uang itu berbeda-beda antara korban satu dengan yang lainnya.
Berdasar keterangan polisi, sudah ada tiga orang yang datang melapor. Pertama adalah MR yang tertipu Rp 35 juta, EP Rp 20 juta, dan HD Rp 24 juta. “Total kerugian ketiga korban sebesar Rp 79 juta,” tambah Dewa.
Para korban melapor ke polisi, setelah tidak ada kejelasan dari CH. Nomor handphone CH mendadak tidak bisa dihubungi. Karena tidak kunjung mendapat kabar, korban berinisiatif mendatangi HRD rumah sakit. Setelah dikroscek, ternyata rumah sakit tidak pernah membuka lowongan pekerjaan.
Kepada polisi, CH mengaku bahwa teman-temannya begitu percaya kalau dirinya berprofesi sebagai dokter. Terlebih, dia sempat kuliah di jurusan keperawatan. Banyak teman-temannya yang yakin bahwa dirinya menjadi dokter. “Tapi saya berhenti kuliah saat semester IV karena tidak punya biaya,” beber CH.