SIG Salurkan Bantuan Alat Pertanian ke Petani di Kebumen dan Padang

4 Maret 2021, 10:32:31 WIB

JawaPos.com – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SIG) melalui anak perusahaannya, PT Semen Padang menyalurkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) senilai total 360 juta. Adapun bantuan kemanusiaan ini diberikan kepada sembilan kelompok tani di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah dan Kota Padang, Sumatera Barat, Rabu (3/3).

Direktur Keuangan Semen Padang Tubagus Muhammad Dharury pun dipercaya General Manager CSR SIG, Edy Saraya untuk menyerahkan secara simbolis bantuan berupa alat pertanian kepada perwakilan kelompok tani di SDIT Cahaya Madani, Nagari Durian Tinggi, Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman.

Bantuan ini diberikan, sebagai bentuk kepedulian SIG terhadap para petani yang harapannya bisa mempermudah petani dalam menggarap lahan pertaniannya. “Semoga bermanfaat dalam mendukung program swasembada pangan di Sumatera Barat,” terang dia dalam keterangan tertulis, Rabu (3/3).

Anggota DPR RI Nevi Zuairina pun mengapresiasi SIG yang telah membantu masyarakat Sumbar, khususnya kelompok tani di Padang. Sebab, ia merasa bahwa para petani harus mulai menggunakan peralatan pertanian yang modern, sehingga hasil pertaniannya, terutama padi mengalami peningkatan panen hingga tiga kali setahun.

“Alhamdulillah, SIG hadir di Pasaman dan Pasaman Barat untuk mendukung kesejahteraan petani dengan memberikan bantuan peralatan pertanian. Semoga dengan adanya bantuan ini, target petani untuk bisa panen tiga setahun dapat terwujud,” katanya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Nuansa Tani Sofyan Harahap mengaku baru kali ini ada pihak yang memberikan bantuan peralatan pertanian untuk kelompok taninya dan mengucapkan terima kasih pada SIG. “Semoga SIG dan juga Semen Padang terus maju dan berkembang bersama masyarakat Indonesia, sehingga bisa terus berkontribusi dalam memajukan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat dan bangsa Indonesia,” jelas dia.

Sebelum adanya bantuan dari SIG, tambah Sofyan, kelompok taninya harus menyewa alat pertanian sehingga perlu biaya tambahan. Selain itu proses pengolahan tanah juga lebih lama. “Nanti tidak perlu sewa lagi karena kami sudah punya peralatan sendiri.Pengolahan lahan menjadi lebih murah dan waktu pengerjaannya lebih cepat,” akunya.

Editor : Mohamad Nur Asikin

Reporter : ARM