JawaPos.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur, mengalokasikan dana sebesar Rp 25 milia untuk penguatan ekonomi UMKM dan bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Langkah ini diharapkan dapat meredam kesulitan ekonomi masyarakat bawah terhadap perlambatan ekonomi akibat wabah virus korona ini.
“Agar tidak sampai ada pegawai UMKM yang terkena PHK, maka UMKM di Kota Madiun akan kami berdayakan,” ujar Wali Kota Madiun Maidi dalam keterangannya di Madiun, Jatim, Rabu (8/4).
Menurut dia, UMKM yang khususnya bergerak di sektor makanan akan diberdayakan untuk membuat produk dan kemudian, produk tersebut akan dibeli pemkot dan dibagikan kepada warga membutuhkan yang terdampak pandemi korona.
“Seperti sambal pecel, abon, tempe, telur, dan sebagainya. Dengan demikian, tidak hanya membantu masyarakat yang membutuhkan, tapi juga UMKM itu sendiri untuk terus hidup,” katanya.
Lebih lanjut, Maidi menjelaskan, anggaran miliaran tersebut di antaranya berasal dari program dan kegiatan pemkot lain yang tidak dapat berjalan selama masa diberlakukan darurat Covid-19.
Skema bantuan yang akan diberikan untuk penguatan ekonomi UMKM itu masih dalam tahap pembahasan. Harapannya, seluruh masyarakat Kota Madiun dapat melalui masa darurat Covid-19 ini tanpa hambatan. Yang terpenting kebutuhan masyarakat tetap tersedia meski mata pencahariannya dibatasi karena kebijakan physical distancing.
Selain masih dalam tahap pembahasan lebih lanjut, skema pemberian bantuan sosial dan penguatan ekonomi tersebut juga sedang dalam tahap pendataan.
Data sementara warga yang akan menerima bantuan tersebut sekitar 20.000 orang. Tetapi, data tersebut masih bisa berubah karena melihat kondisi yang terjadi di lapangan.
Maidi berharap inventarisasi data dapat segera selesai, sehingga pada Mei 2020 mulai dapat direalisasikan. Hal itu penting sebelum muncul masalah lain terkait dampak corona yang melanda saat ini.