Antisipasi Banjir, Dinas PUTR Kota Madiun Bersihkan Saluran Air

27 Oktober 2020, 11:51:15 WIB

JawaPos.com – Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Madiun, Jawa Timur melakukan pembersihan sejumlah saluran air dan sungai di wilayah setempat guna mengantisipasi bencana banjir yang rawan terjadi saat musim hujan akhir tahun 2020.

Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air dan Drainase, Dinas PUTR Kota Madiun Suyanto, Senin mengatakan, pembersihan dilakukan dengan melakukan pengerukan sedimen di saluran air dengan tujuan untuk menambah kapasitas daya tampung saat hujan deras mengguyur wilayah ini.

“Sampai saat ini ada lima titik saluran yang kami lakukan pengerukan. Memang kami prioritasnya sungai utama yang bersedimen tinggi,” ujar Suyanto di Madiun.

Sungai yang dikeruk antara lain saluran air Tirto Mulyo, saluran Kali Sono, saluran Rejomulyo, saluran Sukosari, dan saluran di barat Pasar Logam Jaya.

Hingga saat ini, pihaknya sudah melakukan pengerukan lebih dari 1.000 meter kubik sedimen. Tanah hasil pengerukan dimanfaatkan sebagai tanah urug di sejumlah titik calon lokasi bangunan pemerintah.

“Sedimennya memang cukup tinggi. Kalau tidak dikeruk, air akan meluber saat debit meninggi,” kata dia.

Kepala Dinas PUTR Suwarno menambahkan, pengerukan saluran air dilakukan sebagai langkah antisipasi genangan hingga banjir. Musim hujan menjadikan debit air cukup tinggi hingga berpotensi banjir.

Menurut Suwarno potensi genangan akan semakin besar saat saluran tak berfungsi optimal. Karenanya, pihaknya terus turun ke saluran-saluran melakukan pembersihan dan pengerukan.

“Untuk pembersihan rutin kita lakukan. Tetapi mendekati musim penghujan ini memang kita tingkatkan,” katanya.

Selain pengerukan sedimen, pembersihan juga dilakukan. Meliputi pembersihan saluran dari sampah, tanaman yang tumbuh di aliran sungai, dan lain sebagainya. Pembersihan juga diutamakan pada saluran yang tidak dapat diakses alat berat. Selain itu, dinasnya juga melakukan pemangkasan pohon.

Suwarno mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah pada saluran air. Upaya Pemerintah Kota Madiun melalui dinasnya tidak akan maksimal tanpa partisipasi masyarakat dalam turut menjaga kebersihan lingkungan terutama saluran.

“Saluran sudah kita lebarkan, rutin dibersihkan, dan pengerukan juga dilakukan. Namun, kalau masyarakat masih membuang sampah di sungai, maka penanganan masalah air tidak akan maksimal. Karenanya dibutuhkan peran masyarakat juga,” katanya.

Data BPBD Kota Madiun mencatat, terdapat sejumlah kelurahan di Kota Madiun yang rawan tejadi genangan dan banjir saat musim hujan. Di antaranya, Kelurahan Rejomulyo, Kelun, Pilangbango, Tawangrejo.

Editor : Mohamad Nur Asikin

Reporter : ARM