Anies: Harga MRT Jakarta Jauh Dibandingkan Ojol

29 Maret 2019, 15:02:19 WIB

JawaPos.com – Pemprov DKI Jakarta bersama DPRD DKI Jakarta telah menetapkan tarif MRT Jakarta. Namun beberapa pihak menganggap harga tersebut masih terbilang mahal dan tidak berpihak pada warga kalangan bawah.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melihat bahwa semua tergantung dalam pola pikir masing-masing. Jika dibandingkan dengan yang lain, Anies meminta perbandingan yang jelas agar dapat logis diperdebatkan.

“Semuanya tergantung. Jadi opsinya apa? naik ojek? motor sendiri? Kalau ada yang bilang (harga) tinggi rendah saya tanya balik tinggi-rendah harus ada perbandingannya,” ucap Anies di Balaikota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat (29/3).

Terlebih, hasil putusan tersebut telah didasarkan dari kajian yang matang dari berbagai pihak sehingga tidak bisa dikatakan tidak adil. Bahkan Anies mengajak agar tarif MRT dibandingkan dengan harga ojek online (ojol).

Anies menyatakan bahwa tarif dari jarak 16 km dari Stasiun Lebak Bulus hingga ke Bundaran HI jauh berbeda dengan tarif ojol yang dipatok sebesar Rp 2 ribu per kilometer. Menurutnya, ojol lebih mahal dibandingkan tarif MRT.

“Naik ojek ada biayanya, dihitung berapa tuh. Kemarin keputusan berapa ojek? Rp 2 ribu per kilo. Jaraknya berapa? 16 kilometer, kali Rp 2 ribu, sama dengan Rp 32 ribu, murah mana? MRT,” ungkap Anies.

Maka dari itu, Anies meminta agar masyarakat dapat melihat harga MRT tidak flat atau tarif Rp 0. Melainkan, harga yang harus dibandingkan adalah moda transportasi lain ataupun kendaraan pribadi.

“Pribadi yang harus dihitung apa aja? Bensin, parkir, kalau MRT pakai parkir nggak? Park and ride. Jadi ongkos itu sudah diperhitungkan,” tandasnya.

Seperti yang diketahui, sejumlah anggota dewan mengaku tak setuju dengan hasil keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama dengan Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengenai tarif tersebut.

Editor : Bintang Pradewo

Reporter : Reyn Gloria