JawaPos.com – Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta telah diresmikan pada Minggu (24/3) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kendati demikian hingga 31 Maret kereta modern ini masih beroperasi non-komersil.
Animo masyarakat pun cukup tinggi untuk mencoba moda transportasi berbasis rel ini. Bagaimana tidak, total penumpang setelah peresmian menembus angka 332.184 orang.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengungkapkan, saat peresmian tidak terlalu banyak yang mencoba MRT. Berbeda dengan hari kedua usai diresmikan, pengunjung kembali melonjak.

“Jumlah penumpang setiap harinya meningkat. Total 332.184 orang yang naik MRT Jakarta hingga saat ini,” tutur William di Kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Jumat (29/3).
Ia mencatat pada 27 Maret jumlah penumpang mencapai 92.711 orang. Sementara pada 28 Maret kemarin ada 99.600 penumpang. William optimistis bahwa jumlah penumpang pada akhir pekan akan kembali membludak. Terlebih akhir pekan ini, akan menjadi hari terakhir operasional MRT non-komersil alias gratis.
“Besok pasti akan membludak. Mudah-mudahan dengan mekanisme mendaftar dan mensosialisasikan aturan para penumpang semakin sadar untuk mengawal MRT Jakarta ini,” paparnya.
Untuk diketahui, selama uji coba warga yang turun dan naik moda transportasi modern ini di Stasiun Bundaran HI sekitar 25 persen. Sedangkan, stasiun yang paling banyak diminati kedua adalah Stasiun Lebak Bulus yaitu 11,9 persen.
“Lalu yang ketiga dan keempat itu stasiun Dukuh Atas 10,7 persen dan Blok M 9,6 persen. Banyak juga penumpang menggunakan MRT Jakarta untuk makan siang,” pungkasnya.