JK Ingin Makassar Jadi Rujukan Layanan Kesehatan Indonesia Timur

30 Maret 2019, 12:12:32 WIB

JawaPos.com – Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla (JK) memulai agenda kunjungan kerjanya di Makassar hari ini (30/3) dengan meresmikan gedung perawatan RS Ibnu Sina, Makassar. Dalam arahannya Wapres JK berharap Makassar menjadi rujukan layanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia Timur.

JK menuturkan, RS di Makassar saat ini cukup banyak. Dia meminta kepada Gubernur Sulawesi Selatan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di RS di Makassar dan sekitarnya. “Saya minta Gubernur (Sulawesi Selatan, Red) salah satu keunggulan Makassar adalah layanan kesehatan terbaik di Indonesia timur,” katanya.

Dengan demikian masyarakat tidak perlu jauh-jauh menjalankan rujukan ke pulau Jawa atau Jakarta. Bahkan sampai rujukan ke negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

Menurut JK, kunci majunya sebuah RS dewasa ini terkait dengan tiga aspek. Yakni kualitas atau kemampuan dokternya dan tenaga kesehatan. Kemudian tersedianya teknologi terkini. Dan yang ketiga adalah pelayanan atau hospitality yang prima.

Wapres JK juga menuturkan saat ini pengelolaan RS sudah menjadi semacam industri. Sehingga pengelolaan RS harus efektif dan efisien. Antara satu RS dengan RS lainnya harus bisa berkolaborasi. “Tidak perlu semua RS keahliannya sama,” katanya. Yang terpenting adalah ada kolaborasi sesama RS untuk saling melengkapi.

Dia juga berpesan bahwa sering kali pejabat daerah membanggakan banyaknya tingkat kunjungan sebuah RS. Antrian pasiennya sudah ramai sejak pagi. Padahal menurut JK, jika sebuah daerah banyak yang sakit berarti ada yang salah. “Kadang ada gubernur bangga pasien antri dari subuh. Wah itu berarti anda gagal,” katanya. Sebab menandakan masih ada virus dan penyakit yang harus ditangani.

Dalam kesempatan ini Wapres JK menyerahkan satu unit mobil ambulan. Bantuan mobil ambulan tersebut melalui Hadji Kalla. Selain itu bantuan satu unit mobil ambulan juga diberikan oleh Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah. 

Editor : Kuswandi

Reporter : Hilmi Setiawan