JawaPos.com – Terduga teroris yang dibekuk di Universitas Riau (UNRI) kenal dengan penyerang Mapolda Riau beberapa waktu lalu. Hal itu diungkap Kepala Divisi Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto.
“Muhammad Nur Zamzam alias Zamzam alias Jack terkait jaringan dengan tersangka terorisrne atas nama Pak Ngah, kelompok teror JAD penyerangan Polda Riau pada Rabu 16 Mei 2018 jam 9,” kata Setyo saat menggelar konferensi pers di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Minggu (3/6).
Bahkan, Pak Ngah sempat memesan bom ke Zamzam sebelum menyerang Polda Riau. “Pak Ngah dan kelompoknya pernah memesan untuk dibuatkan bom ke Zamzam,” kata Setyo.
Selain Pak Ngah, Zamzam juga terbilang masih satu jaringan dengan Batty Bagus Nigraha alias Kholid.
Kholid sebelumnya tewas dalam penangkapan kelompok JAD Bekasi dan JAD Pekalongan pada Minggu, 13 Mei 2018 di Terminal Pasir Hayam, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
“Satu jaringan, Jemaah Anshorut Daulah (JAD),” tutur Setyo.
Setyo menambahkan, Zamzam juga terkait dengan jaringan Kholis alias Ibad alias Jundi, yang ditangkap pada 19 Januari 2016.
Sebelumnya, Datasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkap Zamzam di Universitas Riau. Kejadian ini bermula pada pukul 13.30 WIB.
Tim Densus 88 melakukan penggeledahan dan menemukan bom rakitan di Kampus UNRI Fakultas Fisipol, Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan Kota, Pekanbaru, Provinsi Riau.
Adapun Zamzam merupakan lulusan mahasiswa UNRI. Dia diduga memiliki kemampuan membuat bom TATP. Dia juga mempublikasikan cara pembuatan bom di link group telegram.
Zamzam berencana melakukan serangan terhadap sejumlah obyek vital. Yakni di kantor DPR RI dan DPRD.
Dari tangan Zamzam, Densus 88 mengamankan 2 buah bom pipa besi yang sudah jadi, 2 bahan handak TATP yang sudah jadi, material bahan peledak, 2 buah busur panah, 8 buah anak panahnya, 1 buah senapan angin, dan 1 buah granat tangan rakitan.