JawaPos.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan satu orang anggota DPR RI Bowo Sidik Pangarso dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan pada Rabu (27/3) malam. Bowo diamankan bersama tujuh orang lainnya dari jajaran direksi PT Pupuk Indonesia.
Legislator daerah pemilihan (Dapil) Jawa Tengah II ini merupakan politikus Partai Golkar yang duduk di Komisi VI DPR RI membidangi perdagangan, perindustrian, koperasi, UKM, BUMN dan standardisasi nasional.
Sebelum duduk di Komisi VI, pria kelahiran Mataram 16 Desember 1968 ini berada di Komisi VII yang membidangi riset dan teknologi, lingkungan hidup, serta energi dan sumber daya mineral.
Pada April 2015 terjadi banyak mutasi di Fraksi Golkar dan kemudian Bowo ditugaskan di Komisi VIII yang membidangi agama, sosial dan pemberdayaan perempuan. Januari 2016, ia dipindah kembali ke Komisi VII.
Namun, surat yang keluar pada akhir Januari 2016 yang ditandatangani oleh Ketua Fraksi Golkar kala itu Setya Novanto, menyebut yang bersangkutan dipindahkan ke Komisi VI DPR-RI. Bowo lantas menempati posisi sebagai anggota Badan Anggaran dan Badan Musyawarah.
Sukses di bidang politik, Bowo juga pernah menjadi auditor di Bank Dagang Negara Indonesia (BDN). Bank swasta itu kini dilebur menjadi Bank Mandiri setelah krisis ekonomi 1998. Setelah tak lagi menjabat sebagai auditor, ia menjabat sebagai direktur PT Inacon Luhur Pertiwi.
Untuk diketahui, saat ini Bowo tengah diperiksa secara intensif oleh penyidik KPK. Bowo diduga terlibat dalam transaksi penyerahan uang yang melibatkan jajaran direksi Pupuk Indonesia.
“Sedang proses pemeriksaan lebih lanjut di gedung KPK,” ucap Juru Bicara KPK Febri Diansyah, saat dikonfirmasi, Kamis (28/3).
Selain Bowo, KPK juga turut mengamankan barang bukti berupa uang dalam pecahan rupiah dan dolar AS serta satu unit mobil. KPK memiliki waktu 1X24 jam untuk menentukan status dari pihak-pihak yang diamankan tersebut.
Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily turut angkat bicara dalam kasus dugaan korupsi yang melibatkan anggota DPR Fraksi Golkar. Ace mengaku akan menindak tegas anggotanya yang terbukti melakukan tindak pidana korupsi.
“Kami tunggu keterangan resmi dari KPK. Yang jelas kami akan bersikap tegas bagi siapapun kader yang melakukan korupsi,” tegas Ace.