Memupuk Budaya Akademik, Raih Reputasi Global

Unair Masuk QS Top 465 Universitas Terbaik Dunia

8 Juni 2021, 16:01:54 WIB

JawaPos.com – QS World University Rankings mengumumkan hasil penilaian untuk 500 universitas terbaik di dunia pada hari ini (9/6). Indonesia patut bangga karena Universitas Airlangga (UNAIR) berhasil menduduki peringkat ke-465. Prestasi tersebut menjadi salah satu capaian sekaligus bukti kegigihan Rektor UNAIR Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak. Sejak kepemimpinan periode pertama (2015–2020), UNAIR sudah meraih berbagai prestasi. Kampus dengan maskot Garuda Mukti itu naik lebih dari 200 peringkat sejak 2019.

Raihan prestasi terus berlanjut di periode kedua kepemimpinan Nasih. Baginya, predikat top class university tak lepas dari budaya kerja keras civitas academica. Mayoritas sumber daya manusia UNAIR dibesarkan dalam kondisi yang penuh perjuangan. ’’Kerja keras bagi kami sudah melekat, jadi kebiasaan sejak kecil. Istilahnya seperti sego jangan-nya pengelola UNAIR,’’ katanya.

Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak
Rektor Unair (Foto: : Sugeng Deas/Jwa Pos)

Berikut pandangan Rektor UNAIR Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak yang membagikan visi, misi, dan perjuangan UNAIR untuk terus menjadi bagian dari ekosistem pendidikan global.

1. Selamat atas capaian Universitas Airlangga. Apa makna perankingan ini bagi perguruan tinggi?
Terima kasih. Mengikuti perankingan, apalagi skala dunia, artinya kami percaya diri, memiliki kesiapan data dan pengelolaan yang baik. Kedua, perankingan bermanfaat untuk kesetaraan kerja sama dengan perguruan tinggi internasional. Ketiga, perankingan juga secara tidak langsung akan berdampak pada kesejahteraan SDM.

2. Apakah Top 500 ini menjadi salah satu target sejak awal diamanahi sebagai rektor UNAIR?
Isu yang sangat strategis waktu itu, bagaimana perguruan tinggi kami diperhitungkan di kancah dunia. Sebab, secara jumlah, perguruan tinggi Indonesia yang masuk Top 500 masih kalah jauh dibanding Malaysia. Alhamdulillah tahun ini UNAIR bisa masuk. Ini jadi anugerah tersendiri di tengah pandemi karena ternyata kami mampu melakukan perbaikan posisi.

3. Apa saja yang dilihat QS untuk menentukan performa perguruan tinggi yang masuk Top 500 World University?
Saat ini UNAIR berada di angka 465 secara overall. Dengan nilai sangat memuaskan untuk academic reputation yakni 310, employer reputation 176, dan faculty/student ratio 356. Tiga lainnya masih jadi pekerjaan rumah yang sedang kami garap. Yakni, citations per faculty, international faculty ratio, dan international student ratio.
Terkait sitasi, dalam dua tahun terakhir terjadi peningkatan publikasi yang luar biasa. Hasilnya akan terlihat pada tahun-tahun mendatang.

4. Masuk kategori 500 kampus terbaik di dunia versi QS tentu nggak dicapai dalam waktu singkat. Langkah apa saja yang ditempuh UNAIR?
Terkait dengan academic reputation, kami sering berjejaring dengan para akademisi luar negeri. Dunia jadi semakin mengenal UNAIR. Menjalin silaturahmi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak itu menunjukkan kesetaraan. Kolaborasi menjadi parameter reputasi akademik. Kalau bisa berkolaborasi dengan MIT (Massachusetts Institute of Technology), NUS (National University of Singapore), artinya akademisi kami memiliki reputasi internasional dan kualitasnya diakui.

Kami juga mencanangkan strategi untuk memberikan nilai tambah optimal, khususnya bagi mahasiswa, serta berdampak signifikan baik lokal maupun internasional dengan memanfaatkan teknologi secara maksimal. Ada pula program riset bersama akademisi luar negeri, program profesor, serta menjadi member organisasi kelas dunia, ASEAN, dan Asia. Juga, memegang jabatan strategis dalam organisasi internasional.

5. Bagaimana proses penilaian QS World University Rankings?
Terkait pandemi, proses penilaian masih berlangsung secara virtual. Pada Desember–Januari, misalnya, kami submit data termasuk academic peer list dan kontak employer. Lalu, tim juri melakukan survei dengan mengambil sampling.

Untuk penilaian employer reputation, ditanyakan langsung kepada pengguna lulusan. Lulusan mana yang paling berperan dalam industrinya. Kalau nilainya baik, artinya lulusan UNAIR diakui di tempatnya bekerja.

6. Saat ini bukan hanya angka yang krusial, tapi juga karakter lulusan. Nilai apa saja yang prioritas ditanamkan pada sosok Ksatria Airlangga?
HEBAT. Lulusan Airlangga harus humble-honest, excellent baik teknik maupun skill, brave untuk mengambil risiko dan tantangan, agile agar mampu melakukan penyesuaian, dan transcendent yang berarti tidak pernah meninggalkan Yang Mahakuasa.

7. Apa lagi target UNAIR ke depan?
Memperbaiki indikator yang masih lemah. Misalnya, sitasi. Tahun 2015, publikasi UNAIR hanya 150-an. Sekarang alhamdulillah publikasi UNAIR sudah mencapai 8.704. Pada 2020 saja, kami menambah sekitar 3.100 publikasi. Lalu, tahun ini hingga Juni 2021, sudah ada penambahan sekitar 800 publikasi. Dengan begitu, kami targetkan posisi UNAIR bisa naik lagi ke 300 atau 200.

8. Dalam waktu dekat, ada perankingan lain yang diikuti UNAIR?
Hampir semua perankingan kami ikuti. Salah satu yang paling penting, UNAIR akhirnya sudah boleh mengikuti Times Higher Education World University Rankings karena jumlah penelitian sudah mencukupi. Insya Allah tahun depan kami akan ikut dan langsung masuk Top 1.000.

9. Harapan Pak Nasih untuk almamater?

Tentunya UNAIR mampu menjadi SMART University. Yakni, Smart education for millennial people, Meaningful research and community service, Acceleration innovation and enterprising, Responsive and lean management, dan Top up tangible and intangible resource utilization. Seluruh civitas akademika UNAIR berkomitmen untuk selalu bekerja keras meraih berbagai prestasi dengan memaksimalkan pemanfaatan teknologi terkini, memberi nilai tambah dan pengalaman belajar optimal, serta memberikan kontribusi dan impact yang signifikan baik lokal, nasional dan global.

Editor : Mohamad Nur Asikin

Reporter : ARM