UNIVERSITAS AIRLANGGA

Terjun Langsung ke Lokasi Bencana

19 Desember 2021, 23:49:01 WIB

JawaPos.com – Setelah Gunung Semeru erupsi pada Minggu (5/12) pagi, tim gabungan peduli bencana alam dan pandemi yang dimotori Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga Surabaya berangkat secara bertahap ke lokasi. Para relawan yang terdiri atas tenaga kesehatan (nakes) dan psikolog mendirikan posko bantuan di Dusun Krajan, Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro.

Dari hasil pemetaan, dibutuhkan bantuan dokter spesialis bedah plastik dan anestesi untuk menangani korban dengan luka bakar. ”Posko pertama yang kami dirikan difokuskan untuk melakukan penanganan korban dengan luka bakar,” ujar dr M Hardian Basuki, anggota tim gabungan.

Setiap dokter bisa menangani lebih dari 100 pasien. Dr Hardian menekankan bahwa usai penanganan tahap pertama, tim psikolog akan diterjunkan untuk melakukan penguatan mental kepada para korban dan pengungsi, terlebih ibu serta anak-anak.

Mahasiswa Unair juga melakukan penggalangan bantuan berdasar data lapangan terkait kebutuhan mendesak bagi korban. Bantuan yang berhasil dikumpulkan berupa perlengkapan serta makanan bayi dan anak, seperti kebutuhan makanan pendamping ASI, susu, popok, juga selimut.

Penyaluran bantuan tersebut diapresiasi Kasi Logistik BPBD Jawa Timur Bige Agus Wahyuono. ”Barang yang disalurkan memang yang saat ini dibutuhkan di posko dan dapur umum di lokasi bencana,” ujarnya.

Menyusul tim gabungan, Puspas Unair akan berangkat hari ini (20/12) dan Rabu (22/12) melalui dua jalur berbeda. Selain membawa kebutuhan pokok, rombongan akan mengidentifikasi kebutuhan lainnya serta melakukan trauma healing pada anak-anak.

Dalam setahun ke depan, tim akan mengeksplorasi wilayah bencana. Targetnya, warga mampu menghidupkan kembali ekonominya secara sustainable. ”Kami akan petakan apa yang bisa kami kerjakan. Misalnya, masalah pemurnian air,” kata Sekretaris Puspas Dr Prawitra Thalib SH MH.

Setelah gempa terjadi di Lombok pada Agustus 2018, tim Puspas Unair membangun rumah percontohan di enam lokasi. Tujuannya, mengedukasi warga agar bisa membangun rumah tahan gempa hingga 6 SR. Saat masyarakat sudah bisa membangun rumah yang sustainable, tim akan pulang.

Di Mamuju yang diguncang gempa Januari lalu, Puspas Unair bekerja sama dengan LPPM Unair mendirikan tenda persalinan. ”Melalui fasilitas tenda persalinan, kami mampu memfasilitasi persalinan dengan aman, nyaman, dan kondusif untuk masyarakat Mamuju, khususnya di Desa Bambu,” terang Ketua LPPM Dr dr Gadis Meinar Sari MKes. (nad/ran)

Editor : Ilham Safutra

Reporter : ARM