Pilpres 2019

Dianggap Hanya Mengejar Elektabilitas, Pakar Kritik Kartu Sakti Jokowi

30 Maret 2019, 01:31:19 WIB

JawaPos.com – Jelang pemilihan presiden (Pilpres) 17 April 2019 mendatang, kandidat petahana, Joko Widodo makin gencar mempromosikan tiga ‘kartu saktinya’. Ketiganya ialah Kartu Sembako Murah, Kartu Kuliah dan Kartu Pra-Kerja.

Namun, program itu menuai sejumlah kritik dari kalangan pakar. Salah satunya adalah Co Founder FINE Institute Kusfiardi. Ia menuturkan, tiga kartu yang ditawarkan capres petahana sebagai sesuatu yang absurd.

Menurutnya, jika memang ingin melanjutkan kepemimpinan, harusnya pemerintah fokus bekerja untuk menurunkan harga-harga bahan pokok dan menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya. Karena bagi-bagi kartu tak ubahnya jalan pintas yang terkesan hanya mengejar populisme.

“Jangan sampai program kartu-kartu itu digunakan hanya untuk mengakali kinerja pemerintah, terutama dalam hal menurunkan angka kemiskinan. Bahkan bisa saja ini hanya untuk mengejar elektabilitas,” tuturnya.

Dituturkan Kusfiardi, merujuk studi Bank Dunia, bansos yang diterima sampai dengan 25 persen dari pengeluaran per kapita per bulan akan mampu meningkatkan konsumsi pengeluaran perkapita sampai 22,4 persen dan dapat menurunkan angka kemiskinan sampai 3 persen.

Meski demikian, turunnya angka kemiskinan dengan instrumen bansos dipandang sangat ringkih, karena tidak menyelesaikan persoalan pokok terkait kemiskinan. “Di antaranya adalah soal penciptaan lapangan kerja dan stabilitas harga kebutuhan pokok,” paparnya.

Sebelumnya, cawapres 01 Ma’ruf Amin mengatakan, nanti orang tua tidak perlu takut dan sedih dengan masa depan anaknya. Karena negara telah hadir, dan negara akan terus hadir membantu rakyat Indonesia.

“Kami juga bertekat untuk meperbesar manfaat dan maslahat program yang telah ada sekarang ini. Karena itu kami akan mengeluarkan tiga kartu , Kartu KIP Kuliah, Kartu Sembako Murah, dan Kartu Pra Kerja. Ini kartu yang akan kami keluarkan itu,” ungkap Ma’ruf sembari menunjukan tiga kartu baru itu.

Kartu itu, kata dia, nantinya digunakan supaya anak-anak miskin bisa kuliah, ibu-ibu bisa berbelanja dengan murah dan masyarakat bisa mendapatkan pekerjaan. Karena pemerintah telah menyediakan pelatihan dan tempat kursus secara gratis.

“Oleh karena itu kami Jokowi-Ma’ruf siap mengemban amanah dan memimpin bangsa ini untuk Indonesia maju,” pungkasnya.

Editor : Dimas Ryandi

Reporter : Sabik Aji Taufan