TKN Berharap BPN Hentikan Lakukan Playing Victim

30 Maret 2019, 11:33:35 WIB

JawaPos.com – Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin menilai upaya Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bermain playing victim atau seolah-olah bersikap menjadi korban, kian kencang mendekati hari pemungutan suara 17 April 2019. Juru Bicara TKN Arya Sinulingga mengatakan, upaya itu terlihat dengan makin gencarnya BPN mendelegitimasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara pemilu.

Seperti yang dilakukan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais yang mempermasalahkan 17,5 juta jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT). Menurut Amien, jika pemilu tak terlegitimasi karena DPT invalid, maka presiden hasil pemilihan pun jadi tidak sah.

“Melihat fenomena BPN yang kerap merasa dicurangi, kami justru menangkap pola bahwa mereka sengaja melakukan strategi playing victim,” ujar Arya saat dikonfirmasi, Sabtu (30/3).

Strategi itu bertujuan menempatkan pasangan capres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebagai korban dan berharap mendapat simpati dari masyarakat. Dengan strategi itu pula, pasangan capres Jokowi-Ma’ruf Amin selaku petahana akan dirugikan.

“Hentikanlah bermain strategi seperti ini. Berikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat,” tegas Arya.

Dalam pengamatannya, BPN selalu mencari panggung untuk terus menyerang KPU guna menyudutkan Jokowi-Ma’ruf. Dengan menyebut adanya kejanggalan DPT, BPN hendak membangun opini publik bahwa Jokowi-Ma’ruf yang akan diuntungkan.

“Semua harus mewaspadai upaya mendelegitimasi KPU dan Bawaslu hingga detik terakhir jelang 17 April 2019. Bisa kita lihat pola gerakannya, dampak lanjutannya adalah tuduhan kecurangan petahana jika memenangkan Pilpres 2019. Hal ini turut diamplifikasi melalui media sosial dengan tagar #INAElectionObserverSOS,” katanya.

Gencarnya BPN menggaungkan kecurangan pemilu, lanjut dia, tak lepas dari hasil survei perolehan suara sejumlah lembaga kredibel yang masih menempatkan pasangan Prabowo-Sandiaga di bawah Jokowi-Ma’ruf.

“Melihat hasil survei itu, mereka sadar elektabilitas Prabowo sampai saat ini masih di bawah Jokowi. BPN berambisi berkuasa dengan cara curang, dengan menggulirkan narasi dicurangi,” tuturnya.

Sementara Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi, Ferdinand Hutahaean mengatakan DPT yang bermasalah itu adalah faktual bukan reka‎yasa atau karangan belaka.

“Jadi yang menyebut BPN sedang memainkan playing victim adalah orang-orang yang sedang membangun opini atau propaganda agar publik tidak percaya,” katanya.

Ferdinand mengatakan, hanya KPU yang bisa menjawab mengenai DPT tersebut. Sehingga dia berharap jangan ada pihak-pihak yang menjawab hal tersebut. Karena yang diberikan data adalah asli ada permasalahan mengenai DPT.

“Sehingga tujuan kita ini tidak dicurangi oleh DPT siluman, kalau ada yang menyebut itu playing victim mungkin mereka perlu memeriksakan kejiwaanya ke rumah sakit,” pungkasnya.

Editor : Kuswandi

Reporter : Gunawan Wibisono