Qlue ‘Ngedrop’ Ditinggal Ahok, Kini Bangkit Bersama Jakarta Aman

28 Maret 2019, 21:25:57 WIB

JawaPos.com – Platform pengaduan layanan publik dan infrastruktur, Qlue, ternyata sempat drop ditinggal pengguna. Hal ini diakui CEO dan Founder Qlue Rama Raditya. Menurutnya, Qlue sempat ‘kritis’ saat momen pergantian gubernur DKI Jakarta. Tepatnya ketika ditinggal Gubernur DKI Jakarta yang kala itu dijabat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan beralih ke Anies Baswedan.

“Sempat drop memang. Ada anggapan Gubernur yang baru tidak akan menindak lanjut laporan warga lewat Qlue,” katanya di sela acara Smart Citizen Day yang digelar Qlue bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) di Jakarta, Kamis (28/3).

Meski sempat drop, Rama menyebut Qlue kini mulai ‘bangkit’ kembali. Hal tersebut dikatakan lantaran sistem Qlue sudah tertanam dan dibangun untuk mewujudkan Jakarta Smart City. “Pengguna pada masa itu melihat kemungkinan laporan mereka di aplikasi Qlue tidak ditindaklanjuti. Masyarakat berasumsi Qlue tidak digunakan lagi oleh gubernur baru. Padahal sistem terus berjalan,” katanya.

Di awal pergantian pemerintahan DKI Jakarta, lanjut Rama, pengguna Qlue hanya membutuhkan penyesuaian kembali. “Mungkin di awal-awal butuh pembenahan dari government-nya, karena gubernur baru mesti menyesuaikan lagi. Seperti Application Programming Interface (API)-nya mesti diatur lagi dan sebagainya,” ujarnya.

Sebagai informasi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan baru-baru ini meluncurkan aplikasi terbaru bernama Jakarta Aman. Terkait dengan hal tersebut, Qlue yang notabene berdiri dan populer di era kepemimpinan Ahok dikatakan Rama tetap berfungsi sebagaimana mestinya sebagai platform smart city.

Rama menyebut, pihak Qlue sudah atau sering ngobrol bersama founder Jakarta Aman. Pihaknya menyebut, Qlue dan Jakarta Aman sudah saling bekerja sama, juga dengan pihak kepolisian untuk layanan keamanan terpadu berbasis aplikasi. “Konsep smart city merupakan satu ekosistem. Makanya tidak bisa hanya mengandalkan satu aplikasi saja untuk mengembangkan dan membangun kota. Smart city perlu dukungan sejumlah platform seperti pelaporan atau keamanan,” jelas Rama.

Sedikit mengulas ke belakang. Qlue berdiri pada 2016. Inspirasi dibuatnya layanan pelaporan Qlue, menurut Rama, berangkat dari permasalahan yang ada di masyarakat. Urbanisasi kota, sampah, kemacetan, dan masalah kompleks lainnya menjadi dasar berdirinya Qlue.

“Waktu itu (di zaman Ahok) kita sampaikan. Ini loh platform yang cocok untuk masalah di kota-kota besar. Apa masalahnya, kenapa bisa begini, ternyata saat itu pemerintah tidak bisa merespons dengan cepat. Akhirnya kita bangun ‘jembatan’ antara masyarakat dengan pemerintah. Dulu awalnya Qlue hanya untuk bagaimana jalan rusak di depan rumah saya bisa selesai,” ceritanya demikian.

Editor : Fadhil Al Birra

Reporter : Rian Alfianto


Close Ads