JawaPos.com – Dwi Irianto alias Mbah Putih diamankan oleh petugas kepolisian pada Jumat (28/12). Atas penangkapan itu, pihak keluarga merasa kaget dan belum menentukan langkah apa yang akan dilakukan.
“Ya kaget, ra nyongko (tidak menyangka). Belum tahu nanti (langkah hukum atau tidak) melihat perkembangannya bagaimana,” kata Dika, anak kandung Dwi Irianto, saat dihubungi JawaPos.com.
Ia mengatakan, petugas sempat datang ke rumahnya pada pukul 08.00 WIB. Setelah itu ia tidak mengetahui kelanjutannya. Ia tak menyangka ayahnya dibawa oleh petugas ke Polsek Gondokuman, Kota Jogjakarta.
“Tadi sekitar jam 8 (pagi) petugas sempat ke rumah. Tapi kalau penangkapannya saya enggak tahu di mana. Tadi juga sempat dibawa ke Polsek Gondokuman,” ucapnya.
Kapolsek Gondokuman, Kompol Boni Fasius Slamet membenarkan adanya petugas Satgas Anti Mafia Bola dari Mabes Polri yang sempat membawa Dwi Irianto ke kantornya.
“Tadi sekitar jam 9. Itu langsung dari tim Mabes, ya sempat dibawa ke Polsek sebagai pemangku wilayah,” katanya.
Namun Boni mengaku tak tahu Dwi Irianto kemudian dibawa ke mana. Karena itu sudah ranahnya dari Mabes Polri. “Jumlah petugasnya berapa saya juga enggak tahu,” ucapnya.
Dwi Irianto, anggota Komisi Disiplin (Komdis) PSSI disebut-sebut ada kaitannya dengan kasus match fixing yang melibatkan Persibara Banjarnegara. Selain mengamankan pria yang akrab disapa Mbah Putih itu, sebelumnya petugas juga telah menangkap Johar Lin Eng, anggota Exco PSSI.