JawaPos.com – PT LIga Indonesia Baru (LIB) memang sudah melunasi kewajibannya dalam menyalurkan dana kontribusi Rp 5 miliar kepada setiap klub Liga 1 2018. Namun, ternyata mereka masih ada tunggakan untuk dana kontribusi pengembangan pemain muda sebenar Rp 2,5 miliar. PT LIB pun buka suara soal ini.
Pada awal musim kompetisi Go-Jek Liga 1 2018 dicapai kesepakatan bahwa setiap klub akan mendapatkan dan kontribusi Rp 7,5 miliar dari PT LIB. Dengan rincian, Rp 5 miliar akan diberikan secara bertahap dari April hingga Desember 2018.
Sedangkan Rp 2,5 miliar akan diberikan sesuai dengan pelaksanaan agenda pembinaan usia muda di setiap klubnya. Para pemain muda ini kemudian berkompetisi melalui Liga 1 U-19 dan Elite Pro Academy U-16.
Sampai saat ini, PT LIB sudah menyelesaikan dana kontribusi senilai Rp 5 miliar kepada setiap klub. Namun, untuk sisa kontribusi Rp 2,5 miliar, belum semua bisa diberikan. Karena PT LIB selaku operator kompetisi mengalami kendala dengan pihak ketiga.
“Karena (partner) belum bisa melunasi kerjasama tersebut, maka kami pun kesulitan untuk melunasi uang sisa Rp 2,5 miliar kepada setiap klub. Jika saja partner kami tersebut membayar dalam waktu dekat ini, maka kami akan melunasi uang kontribusi sisa senilai Rp 2,5 miliar secepatnya,” jelas CEO PT LIB, Risha Adi Widjaya, melalui rilis dari PT LIB.
Sementara itu, untuk pelunasan pembayaran kontribusi senilai Rp 2,5 miliar, ada beberapa pertimbangan yang dilakukan PT LIB dan PSSI. Di antaranya tentang aktivitas pembinaan usia muda klub sepanjang musim lalu, jumlah total pemain usia muda (U-23) yang turun pada kompetisi Go-Jek Liga 1 2018, dan club licensing.
Artinya akan ada penyesuaian kucuran dana kontribusi. Dengan kata lain, setiap klub tidak akan sama dalam menerima sisa dana kontribusi. Bergantung kepada sudah sejauh mana klub melakukan pembinaan pemain muda untuk tampil di kompetisi.