JawaPos.com – Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah mengklaim persiapan penyelenggaran Asean School Games (ASG) 2019 telah mencapai 60 persen. Setidaknya, ada dua venue yang dikebut pengerjaannya karena belum memenuhi taraf internasional.
Kepala Disporapar Jateng, Sinoeng N. Rachmadi menyebut, dua venue yang dimaksud itu adalah kolam renang dan lapangan tenis. Semuanya berlokasi di Kompleks Olahraga Jatidiri, Kota Semarang.
Sinung menerangkan, untuk lapangan tenis saat ini tengah ditingkatkan kualitasnya. Utamanya dari sisi lantainya agar memenuhi standar agar pantulan bola nanti bisa baik dan tak mengganggu permainan.
Sedangkan pada bagian kolam renang, sekarang sudah sampai tahap akhir penetapan pemenang lelang. “Sebelum Juli sudah selesai. Untuk kolam renang tapi kan bukan membangun baru. Ini hanya meningkatkan standar dan fasilitas saja. Kita kebut dua bulan ini,” ujarnya di sela Chief de Mission (CDM) Meeting ASG 2019 di Hotel Ciputra Semarang, Kamis (28/3).
Sinung menjelaskan, untuk penyelenggaraan skala Internasional, nantinya akan ada tim appraisal dari komite olahraga ASEAN dan KONI. Apabila memang belum sesuai, pihakya sudah menyiapkan alternatif yakni di Surakarta atau kota lain di Jawa Tengah yang sudah memenuhi standar.
Sebelum semua fasilitas dinyatakan bisa digunakan, nantinya bakalan ada tim penilai dari komite olahraga ASEAN dan KONI. Sesuai atau tidaknya, mereka yang menentukan.
Mengantisipasi manakala tim menyatakan fasilitas belum sesuai, Sinung mengatakan, pihaknya telah menyiapkan alternatif. Yakni, dengan menggunakan tempat lain seperti di Kota Solo maupun lokasi lain di Jateng yang standarnya sudah memenuhi.
“Tapi yang kami utamakan di Jatidiri dulu,” tegas Sinung. Yang dikebut, bukan hanya arena pertandingan saja, tapi sarana dan prasarana lain juga.
Sekedar informasi, pertemuan ASG ini digelar guna membahas segala hal tentang ASG dan memeriksa kelayakan venue. Adapun perwakilan kontingen dari 10 negara peserta yang hadir.
Lokasi perhelatan ASG ke-11 ini sendiri ada di Kota Semarang. Meliputi 9 cabang olahraga yaitu atletik, bola basket, tenis meja, bola voli indoor, tenis lapangan, sepak takraw, renang, bulu tangkis, dan pencak silat. Pesta olah raga tahunan pelajar di kawasan Asia Tenggara ini dihelat dari 17-25 Juli 2019.
ASG tahun ini rencananya, selain Kompleks Jatidiri juga akan menggunakan sarana olahraga di sejumlah kampus. “Ini ada kolaborasi Pemprov Jawa Tengah, Kemenpora, Pemkot Semarang dan Kabupaten Magelang. Opening ceremony agendanya dilakukan di kota Semarang dan closing-nya di Borobudur,” jelasnya.
Sementara itu, Chef de Mission (CDM) kontingen Indonesia, Pura Darmawan mengatakan bahwa dalam gelaran ini Indonesia akan mengikuti semua cabang olahraga yang dipertandingkan. Dengan jumlah atlet sekitar 200 orang lebih. “Akan seleksi semua cabor yang akan ikut. Bekerjasama dengan Pengurus Besar,” ujarnya.
Ia menegaskan, sebagai tuan rumah, Indonesia menargetkan meraih prestasi keluar sebagai juara umum. “Nanti TC (Training Camp) 18 hari sebelum hari H di Semarang khususnya cabor yang beregu. Individu sekitar sepuluh hari,” pungkasnya.