JawaPos.com–Tim robot teknik elektro Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) raih juara 1 pada ajang World Robotic for Peace 2022 dalam kategori robot Sumo 3 kg. Kejuaraan kelas internasional itu diikuti 150 peserta dari beberapa negara seperti Malaysia, Thailand, Singapura, dan lainnya.
Pada Selasa (29/11), dua mahasiswa teknik elektro bersama pembimbing berangkat menuju Negeri Jiran untuk ikut kompetisi. Tidak diduga pada Jumat (2/12), mereka menyampaikan berita gembira atas keberhasilan karya mereka meraih juara 1 dalam kejuaraan internasional tersebut.
Dua mahasiswa, Yoga Eko Prasetyo dan Bagas Dewantara berhasil meraih hasil yang luar biasa. Itu sesuai dengan kerja keras yang telah mereka lakukan.
Yoga dan Bagas menceritakan bagaimana karyanya bisa berhasil mengalahkan para kompetitor tingkat internasional. ”Karya yang kami buat berupa robot Sumo yang telah di-upgrade ke versi yang lebih baik dari robot Sumo yang kami bawa ke kompetisi di Bekasi. Sehingga robot Sumo yang baru lebih agresif dan kuat melawan robot lawan,” jelas Yoga.
Di balik hasil yang memuaskan itu, ada usaha yang luar biasa yang dilakukan dalam mempersiapkan karya mereka. Hal tersebut agar mampu bersaing dengan ratusan peserta dari beberapa negara lain.
”Persiapan yang kami lakukan meliputi perancangan hardware dan software. Dari hardware meliputi pembuatan body robot dan pembuatan PCB. Untuk software meliputi pemrograman robot dan smartphone untuk mengontrol robot. Hal ini kami lakukan selama 1 bulan,” ungkap Yoga.
Prestasi membanggakan itu, bukan prestasi pertama yang mereka dapat. Justru dari keberhasilan sebelumnya, mereka mampu terus mengembangkan diri. Mereka bertekad itu bukan akhir dari perjalanan prestasi mereka.
”Prestasi yang pernah diraih sebelumnya juara 2 nasional robot Sumo Competition 2022 di Unisma Bekasi, dan runner up Inotek tahun 2020 se-Jawa Timur. Tentu saja kami berharap masih bisa meraih prestasi yang lebih banyak lagi di ajang bergengsi lainnya,” ucap Yoga.
Mereka mengungkapkan rasa syukur yang luar biasa dan memberi motivasi kepada teman-teman mahasiswa lainnya.
”Alhamdulillah, sangat bersyukur masih bisa mengharumkan nama Umsida di kancah internasional. Untuk ke depannya berusaha sekeras mungkin, berjuang sekeras mungkin, dan berdoa. Karena sehebat apa pun, kita tidak akan menjadi apa-apa jika kita tidak melibatkan Allah dalam segala aktivitas kita, dan jangan cepat berpuas diri dalam segala pencapaian karena ke depan pasti akan lebih berat,” ungkap mereka.
Yoga dan Bagas menambahkan ingin mengadakan tasyakuran bersama sebagai ungkapan rasa bersyukur mereka kepada Allah SWT.
”Jika kami mendapat dana dari kampus maupun hadiah lomba yang jelas uang tersebut akan masuk kas robot, yang akan digunakan untuk keperluan riset robot-robot. Kalau kita menang seperti ini sedikit uang disisihkan untuk sedekah dan tasyakuran di prodi teknik elektro khususnya rekan-rekan Klub Robotika,” tutur Mereka.
Keberhasilan mereka tidak lepas dari usaha dosen pendamping yang terus mengarahkan mahasiswa hingga di panggung kompetisi. Agus Hayatal Falah, salah satu dosen pengampu di prodi elektro mengucapkan terima kasih atas usaha mahasiswa dan bersyukur atas hasil yang mereka dapatkan.
”Saya ucapkan terima kasih kepada mahasiswa yang telah berjuang hingga di titik ini dan telah mengharumkan nama Umsida karena tanpa melalui seleksi di Indonesia dan dapat berkompetisi di kancah internasional. Saya bersyukur atas keberhasilan teman-teman mahasiswa. Semoga ini adalah titik awal prestasi mereka. Semoga ke depannya akan mendapatkan hasil yang lebih baik lagi,” ujar Agus.