Pemprov Jateng Bantu Korban Tsunami Rp 492 Juta

28 Desember 2018, 14:12:08 WIB

JawaPos.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) mengirimkan sejumlah relawan dan berbagai bantuan untuk korban bencana tsunami di Banten dan Lampung. Total bantuannya sebesar Rp 492 juta.

Bantuan itu terdiri dari logistik. Seperti sandang, pangan, terpal atau matras, masker, dan lain sebagainya. Bantuan diberangkatkan dari markas BPBD Jateng, Jalan Imam Bonjol, Kota Semarang.

“Mereka (relawan) akan bertugas sampai 31 Desember. Membawa bantuan logistik dan membantu pendistribusian di Kabupaten Pandeglang, Banten,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng Sarwa Pramana, Jumat (28/12).

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, langkah ini merupakan sebuah respons cepat tanggap bencana antardaerah. Bahkan tanpa pengarahan, sejumlah pihak sudah bergerak. Baik BPBD, OPD, swasta, PMI, Tagana, dan lainnya.

“Sebenarnya begini, setiap terjadi bencana sering kali diskusinya panjang. Mana yang menyalahkan soal early warning, mana yang menyalahkan kecepatan bantuan, mana yang malah membantu diolok-olok itu pencitraan. Hentikan semuanya. Jawa Tengah, saya senang dengan tim ini. Ini tim luar biasa,” ucap Ganjar usai melepas relawan.

Ganjar menegaskan, bantuan yang diberikan murni suatu bentuk kepedulian. Satu sikap yang berangkat dari rasa ketulusan hati yang mendorong tumbuhnya rasa kemanusiaan. Ia pun berharap ini bisa menjadi model percontohan untuk daerah-daerah lainnya.

“Bahkan, saya mempropose kepada pak presiden dan pemerintah pusat. Ketika kemudian rehab rekonnya berat, kami bikin APBD gotong-royong. APBD gotong-royong itu seperti apa, kalau perlu nanti rehab rekonnya nanti membantu. Setiap kabupaten/kota yang mampu sesuai kondisi anggarannya atau provinsinya, bisa kami sumbang kepada mereka,” terang Ganjar.

Terakhir, Ganjar menjamin 49 relawan yang dikirimkan ke lokasi bencana merupakan personel piawai. Mereka sudah ahli menyikapi suatu situasi kebencanaan.

“Mereka terlatih, pengetahuannya oke, biasanya seperti itu menjadi satu paket pengetahuan. Kalau seperti ini bagaimana, mencari informasi seperti apa, BMKG seperti apa, Badan Geologi seperti apa, kemudian dia harus merespons seperti apa,” ulas Ganjar.

Editor : Sofyan Cahyono

Reporter : (gul/JPC)


Close Ads