JawaPos.com – Tingkat pembunuhan di Venezuela mengalami penurunan pada tahun 2018 ini. Begitu data terbaru yang dirilis oleh Observatory of Violence (OVV) Venezuela pada Kamis (27/12).
OVV dalam laporan tahunannya mengatakan, Venezuela masih memiliki tingkat pembunuhan tertinggi di dunia, yakni 81,4 per 100.000 penduduk. Tetapi OVV mencatat bahwa angka itu turun dari 89 pada 2017 dan 92 pada tahun sebelumnya.
Direktur OVV, Roberto Briceno mengatakan bahwa penurunan tersebut, sebagian adalah akibat arus migrasi.

Menurut data PBB, seperti dikabarkan Reuters, sejak tahun 2015 lalu, ada sekitar tiga juta warga Venezuela yang telah melarikan diri dari kekerasan, hiperinflasi, dan kekurangan barang-barang kebutuhan pokok di negaranya.
Briceno mengatakan bahwa mayoritas warga Venezuela yang bermigrasi adalah orang-orang jujur yang dipaksa mencari pekerjaan di tempat lain. Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa juga banyak penjahat di antara mereka.
Dia menambahkan, beberapa geng lokal tampaknya tidak lagi aktif di Venezuela. Seperti dilansir RMOL.co (Jawa Pos Grup), data OVV menunjukkan jumlah total pembunuhan turun menjadi 23.047 dari 26.616 pada tahun 2017.
Sementara itu, pemerintah Venezuela menuduh organisasi non-pemerintah menggelembungkan statistik kejahatan untuk menciptakan paranoia dan melemahkan pemerintahan sosialis Presiden Nicolas Maduro.
Tingkat pembunuhan nasional resmi terbaru adalah 58 per 100.000 untuk tahun 2015.