Antusias Warga Palembang Tukar Uang Saat Masa Edarnya Segera Berakhir

31 Desember 2018, 11:30:38 WIB

JawaPos.com – Sepuluh tahun sejak dicabut dan ditarik dari peredaran, ternyata masih banyak masyarakat yang simpan empat pecahan uang kertas rupiah tahun emisi (TE) lama.

Uang yang dicabut itu, yakni uang kertas Rp 10 ribu TE 1998 dengan gambar pahlawan nasional Tjut Nyak Dhien. Pecahan Rp 20 ribu TE 1998 bergambar Ki Hadjar Dewantara. Kemudian, Rp 50 ribu TE 1999 bergambar WR Soepratman. Terakhir Rp 100 ribu TE 1999 bergambar pahlawan proklamator Dr Ir Soekarno dan Dr H Mohammad Hatta.

Ini terungkap saat Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Selatan gelar layanan penukaran uang tahun emisi lama, akhir pekan kemarin, 29-30 Desember 2018. BI pun lakukan sosialisasi langsung ke masyarakat sekitar Pasar 16 Ilir, Ampera, LRT, dan Kambang Iwak.

Sosialisasi mengajak masyarakat menukarkan uang rupiah lamanya ke BI karena penukaran pecahan tersebut berakhir 30 Desember 2018. “Sepanjang tahun kita sudah sosialisasikan lewat media seperti koran, radio, media sosial, dan leaflet. Kita melihat di momen-momen akhir perlu turun langsung,” ungkap Pjs Kepala Kantor Perwakilan BI Sumsel, Hari Widodo seperti dikutip Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group).

Dikatakan, masyarakat pun menyambut antusias. Hari pertama (29/12), total Rp 10.830.000 uang tahun edisi lama ditukarkan masyarakat. Hari kedua (30/12), ada sekitar Rp 6,5 juta-an yang ditukar. Artinya banyak masyarakat yang masih menyimpan uang emisi lama.

Menurutnya, BI secara rutin melakukan pencabutan dan penarikan uang rupiah. Dengan pertimbangan seperti masa edar uang, adanya uang emisi baru dengan perkembangan teknologi unsur pengaman, atau security features pada uang kertas.

Pencabutan dan penarikan uang dari peredaran ini, tegasnya, tak serta merta dilakukan. Namun, masyarakat sudah diberikan waktu sepuluh tahun terakhir. Lima tahun pertama bisa ditukar di perbankan dan BI. Lima tahun kedua hanya bisa ditukarkan di BI.

“Respons masyarakat yang menukarkan uangnya senang karena mendapat uang emisi baru. Ini juga bagian dari pengelolaan uang rupiah,” pungkasnya.

Editor : Mohamad Nur Asikin

Reporter : (ask/JPC)


Close Ads