JawaPos.com – Empat bom aktif yang siap diledakkan dari tangan tiga terduga teroris yang ditangkap di Gelanggang mahasiswa Fisipol Universitas Riau, pada Sabtu (2/6), ternyata memiliki daya ledak yang cukup kuat.
Hal itu diungkapkan oleh Kapolda Riau, Irjen Pol Nandang. Menurutnya, empat bom yang telah siap dirakit dan rencananya akan diledakkan di kantor DPR RI dan DPRD Riau itu, memiliki daya ledak yang sama dengan bom yang meledak di tiga gereja di Kota Surabaya, Jawa Timur.
“Daya ledak persis sama yang ada di Surabaya karena bahan bakunya sama, sangat sensitif,” kata Nandang di Mapolda Riau, Sabtu (2/6) malam.

Selain mengamankan empat bom aktif yang telah dijinakkan ini, petugas juga menyita barang bukti lainnya seperti bahan peledak, dua busur panah, delapan anak panah dan satu senjata angin.
Aktivitas tiga terduga teroris berinisial Z alumni Pariwisata tahun 2003, D alumni Administrasi Negara tahun 2001 dan K alumni Ilmu Komunikasi tahun 2013 tersebut, imbuhnya, sudah terlacak tim Densus 88 sejak dua minggu yang lalu. Mereka sudah tinggal di mess Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Sakai selama satu bulan.
“Semula akan dilakukan penangkapan Jumat, tapi karena tidak dimungkinkan sehingga dilakukan hari Sabtu,” terang Nandang.
Saat disinggung terkait jaringan bom Surabaya, pihaknya belum dapat memastikan. Namun yang pasti, rencana peledakan bom di kantor DPR RI dan DPRD Riau, mereka lakukan sebagai bentuk perbuatan Amaliah.
“Rencana akan kesitu dia Amaliah. Belum diketahui pasti apa sebab mereka mau meledakkan disana. Nanti kita tanya lebih jauh,” sebutnya.
Hingga saat ini, ketiga terduga teroris itu masih diamankan dan menjalani pemeriksaan dari petugas.”Kita masih periksa dan nanti akan kita kembangkan,” tutupnya.