JawaPos.com – Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku sudah mengantongi nama pelaku vandalisme liar di Underpass Mampang-Kuningan, Jakarta Selatan. Mereka adalah siswa sekolah yang melakukan aksinya saat kegiatan sahur on the road (SOTR), Minggu (3/6).
“You can run but you can’t hide, we’ve got the numbers already. (Kalian bisa lari, tetapi tidak bisa bersembunyi, kita sudah dapat pelakunya),” ujar Sandi di kawasan Bekasi Timur, Jawa Barat, Minggu (3/6).
Dia memastikan, Pemprov DKI Jakarta akan menindak tegas pelaku aksi vandalisme. Namun, dirinya memberikan kesempatan kepada pelaku agar bertanggungjawab dalam waktu 1×24 jam.
“Saya kasih kesempatan pada anak-anak itu 1×24 jam untuk bersihin. Kalau nggak dibersihin, nopol (nomor polisi) itu saya kasih ke polisi dan kita udah punya nama-nama sekolahnya, mereka akan ditindak tegas. Itu aja. One by 24 hours, 1×24 jam kalau nggak dia laporin polisi, dia bersihin sendiri,” tuturnya.
Para pelaku harus diberikan disiplin yang tegas. Politikus Partai Gerindra itu menegaskan bahwa fasilitas publik yang untuk digunakan masyarakat sendiri tidak boleh dirusak.
“Ya sekolah. Saya datang ke sekolahnya. Dan ditulis lagi, (nama) SMA-nya dia tulis, SMK-nya dia tulis, I mean what kind of, apa kalau mau kriminal kok ditulis namanya, kayak pengumuman teritori kalau ada anjing masuk ke teritori baru ngencingin tempatnya gitu. Terus kita bisa diemin gitu, kan enggak,” kata dia.
Sebelumnya, Pemprov DMI menemukan tembok pagar underpass dicorat-coret dengan cat semprot warna biru, merah, dan hitam. Coretan vandalisme di Underpass Mampang-Kuningan kini mulai dibersihkan oleh Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan ditutup dengan cairan semen.