Sistem Logistik Ecommerce Permudah UMKM Jangkau Konsumen

12 April 2021, 12:41:33 WIB

JawaPos.com – Pandemi Covid-19 telah menyebabkan masyarakat seluruh dunia melakukan lompatan jauh ke depan dalam pemanfaatan teknologi di keseharian mereka. Keharusan untuk tinggal di rumah menyebabkan seluruh kegiatan terpusat di rumah dan penggunaan teknologi untuk pemenuhan segala kebutuhan mereka melalui eCommerce meningkat.

Era digital dengan pemanfaatan internet dan smartphone memberikan banyak perubahan pada perilaku masyarakat dalam berbelanja. Hal ini didukung dengan hadirnya berbagai macam marketplace yang mudah diakses sehingga transaksi jual beli dapat dilakukan dengan praktis, cepat, dan efisien.

Dari sisi pelaku usaha, hadirnya media penjualan online menjadi peluang untuk dapat meningkatkan keuntungan dan memperluas target pasar di dunia maya. Ecommerce menjadi sebuah tempat pertemuan seller dan konsumen dalam melakukan transaksi jual beli melalui platform virtual. Media Sosial dan Pesan Instan juga mulai dimanfaatkan sebagai media penjualan online oleh banyak usaha.

Salah satu yang tidak bisa diabaikan perannya dalam berkembangnya eCommerce adalah sistem logistik yang mumpuni. Pemerintah pun telah sejak lama menyadari pentingnya sistem logistik dengan mengembangkan regulasi terkait sistem logistik nasional.

Melalui Perpres No.26 Tahun 2012, Pemerintah berupaya mengembangkan Sistem Logistik Nasional dengan mewujudkan sistem logistik yang terintegrasi, efektif dan efisien untuk meningkatkan daya saing nasional di pasar regional dan global, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Terkait pengembangan eCommerce dan sistem logistik, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan pernah mengungkapkan bahwa sepanjang 2020 ekonomi digital Indonesia tumbuh dua digit. Lebih tinggi dari Malaysia dan Singapura, dan di kawasan ASEAN hanya kalah dari Vietnam.

Jasa logistik menjadi tulang punggung yang vital dalam pengembangan ekosistem ekonomi digital. Sebaliknya, suburnya ekonomi digital juga bakal mengungkit tumbuhnya sektor bisnis logistik.

Data Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) mencatat bisnis penjualan online berhasil mendongkrak pendapatan bisnis logistik hingga 30 persen dengan nilai Rp 50-70 triliun.

Sayangnya, tumbuhnya jasa logistik belum sepenuhnya mendorong minat pelaku UMKM untuk masuk ke bisnis ini. Data ALI mencatat, dengan lebih dari 5.000 pelaku industri logistik profesional yang tergabung dalam keanggotaan ALI, masih kurang dari 5 persen yang merupakan start-up.

Bukan itu saja, sebuah studi yang dilakukan Lazada Indonesia di kuartal keempat 2020 mengemukakan bahwa ternyata 87 persen UMKM di Indonesia belum terdigitalisasi, dan lebih dari separuh (65 persen) UMKM kategori ini merasa logistik menjadi salah satu tantangan terbesar dalam pengembangan usaha mereka.

Sementara itu, 92 persen dari UMKM yang telah terdigitalisasi dan menggunakan platform eCommerce sepakat eCommerce sangat membantu kebutuhan logistik mereka. Jelas bahwa sistem logistik yang ditawarkan eCommerce bisa mempermudah UMKM menjalankan operasional.

“Pebisnis UMKM yang telah memanfaatkan eCommerce akan mendapatkan akses ke sistem logistik bila bergabung di Lazada. Sistem logistik eCommerce pada platform Lazada akan mempermudah operasional bisnis UMKM dalam melayani pelanggan,” ucap Chief Logistics Officer, Lazada Indonesia Philippe Auberger.

Lazada sejak lama berkomitmen untuk membantu menumbuhkan ekosistem ekonomi digital di Indonesia. Pelaku usaha yang berminat untuk mengembangkan bisnis melalui eCommerce bisa memanfaatkan layanan platform Lazada untuk terus mengembangkan bisnis di Indonesia untuk bertumbuh di ranah digital.

Peran eCommerce sebagai akselerator inklusi digital telah dirasakan manfaatnya oleh berbagai UMKM, salah satunya Fitria, pemilik toko online Juara Snack di Lazada. Setelah bergabung dengan Lazada, Fitria menerima pelatihan intensif dari tim Lazada mengenai strategi pengembangan bisnis digital, termasuk mengenai peranan sistem logistik yang bisa dioptimalkan oleh tokonya.

Berbagai fasilitas layanan dan kemudahan yang diberikan Lazada membantu mengembangkan usahanya dalam hal pemasaran digital sehingga Fitria dapat fokus dalam pengembangan produk dan memberdayakan masyarakat sekitarnya. Hasilnya, Fitria kini mampu mengakomodir hingga lebih dari 1.000 pesanan setiap harinya tanpa kewalahan mengelola proses pengiriman.

Yang jelas, pemanfaatan jasa logistik bukan hanya terbatas bagi usaha yang sudah besar, namun bisa juga berkontribusi bagi pelaku usaha yang bergerak di sektor UMKM.

Dengan memanfaatkan sistem logistik eCommerce, pelaku UMKM akan bisa memasarkan produknya dengan jangkauan distribusi yang lebih luas. Juga dengan memanfaatkan sistem logistik, UMKM bisa menjalankan bisnisnya lebih praktis, efisien, dan efektif melakukan pengiriman barang.

Selain itu, pemanfaatan sistem logistik di eCommerce akan memudahkan pelaku UMKM untuk mendeteksi keberadaan paket barang yang dikirimkan.

“Teknologi di sistem logistik kami juga memungkinkan bisnis untuk memprediksi permintaan dan pasokan atas produk mereka di periode waktu tertentu sehingga memudahkan mereka untuk melakukan perencanaan bisnis. Kami berharap sistem logistik kami ini mampu menjadi salah satu solusi dari tantangan yang dihadapi pebisnis di Indonesia dan bisa berkontribusi signifikan pada pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia,” ujar Philippe.

Editor : Mohamad Nur Asikin

Reporter : ARM


Close Ads