Wali Kota Madiun Keluarkan 5 Kebijakan untuk Tekan Penularan Covid-19

21 Juli 2021, 09:14:50 WIB

JawaPos.com – Wali Kota Madiun Maidi beberapa waktu lalu dilaporkan terpapar Covid-19. Setelah pulih dan sudah kembali aktif bekerja, Maidi mengeluarkan beberapa kebijakan untuk menekan angka penularan Covid-19 di Madiun.

Sedikitnya, ada lima kebijakan yang diutarakan oleh Maidi untuk memerangi Covid-19.

“Pertama adalah mendirikan Rumah Sakit Lapangan guna menambah tempat tidur dan ruang isoman untuk menekan angka Bed Occupancy Rate (BOR) alias keterisian tempat tidur yang ada,” ujar Maidi, Selasa (20/7).

Kebijakan kedua adalah menambah jumlah tempat tidur untuk para pasien Covid-19. Penambahan jumlah bed diperlukan mengingat Kota Madiun menjadi rujukan penanganan Covid-19.

Wali Kota Madiun Maidi memantau penyaluran Bantuan Sosial untuk masyarakat terdampak Covid-19.

“Karenanya, Asrama Haji seluas 4,4 hektar akan dimanfaatkan sebagai Rumah Sakit Lapangan dengan daya tampung 182 tempat tidur yang tersebar di sejumlah hall dan ruang-ruang di Asrama Haji. Di antaranya, ruang asrama 2, 3, serta 4 atas dan bawah, green house, hingga gudang,” ujar Maidi yang menargetkan penyiapan Asrama Haji sudah rampung pekan ini.

Maidi melanjutkan, kebijakan ketiga adalah membuka ruang isolasi di Rusunawa yang dikhususkan untuk ASN dan tenaga medis. Seperti diketahui, Rusunawa tahap dua telah siap dimanfaatkan setelah serah terima kunci dari kementerian terkait.

“Rusunawa tahap dua tersebut saat ini belum berpenghuni. Karenanya, akan dimanfaatkan sebagai ruang isolasi. Setidaknya akan disiapkan 44 kamar untuk kurang lebih 100 orang,” ujar Maidi.

Lebih lanjut, kata Maidi, memanfaatkan gedung sekolah baru atau rehab baru di sekitar enam Puskesmas untuk ruang isolasi menjadi kebijakan keempat.

“Per ruang kelas bisa diisi 10 orang. Dari pendataan, ada 10 gedung sekolah dasar dan menengah pertama yang terdekat dari enam Puskesmas tersebut. Dari sejumlah sekolah tersebut, setidaknya ada 70 ruang kelas yang bisa dimanfaatkan. Artinya, bisa untuk menampung 700 orang,” ujar Maidi.

Wali Kota Maidi memberikan arahan kepada jajaran Pemkot Madiun dalam penanganan Covid-19. (Istimewa)

Sekolah-sekolah yang bisa digunakan di antaranya, SMPN 10 dan SDN Banjarejo (Puskesmas Banjarejo), SDN 01 Demangan dan SDN 03 Taman (Puskesmas Demangan), SMPN 5 dan SDN 01 Winongo (Puskesmas Manguharjo), SDN Ngegong dan SDN Sogaten (Puskesmas Patihan), SDN 01 dan 02 Tawangrejo (Puskesmas Tawangrejo), dan SDN Oro-Oro Ombo untuk wilayah Puskesmas Sukosari.

“Bangunan sekolah tersebut cukup representatif karena saat ini masih berlangsung sekolah daring,” ujar Maidi.

Terakhir, ujar Maidi, Pemerintah Kota Madiun juga telah berkoordinasi dengan Forkopimda terkait penambahan tempat tidur tentara.

Selain memberlakukan lima kebijakan tersebut, Maidi memastikan bahwa warganya tidak aka nada yang kelaparan selama pandemi berlangsung. Maidi mengaku siap menjamin kebutuhan pangan masyarakat yang memerlukan.

“Masyarakat bisa menghubungi RT atau RW setempat untuk kemudian diteruskan ke kelurahan dan tim Satgas Covid-19 Kota Madiun,” katanya.

Maidi juga menginstruksikan pembuatan tenda logistik di Rumah Dinas Wali Kota yang dapat diakses 24 jam. “Tenda Logistik ini menyiapkan beras 7 ton dan 400 paket isoman yang terdiri dari 4 kilogram beras, 2 kilogram gula, 1 liter minyak goramg, dan 2 bungkus mie instan,” ujarnya.

Kebutuhan isolasi mandiri juga akan dipenuhi dengan memberdayakan 1 PKL di tiap RT. PKL tersebut akan mendapatkan bahan dari Pemerintah Kota Madiun.

“Artinya akan ada 1 dapur umum di tiap RT. Di PKL tersebut juga akan disediakan vitamin dan masker gratis untuk masyarakat yang membutuhkan. Kebutuhan air minum akan disediakan PDAM Kota Madiun,” ujarnya.

Kepada seluruh jajarannya, Maidi juga memerintahkan ASN Pemkot Madiun untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan membeli produk UMKM di sekitar tempat tinggal masing-masing.

“Kegiatan pembelian di UMKM ini wajib dilaporkan kepada Kepala OPD dan akan dilakukan pengecekan secara berkala,” katanya lagi.

Wali Kota Maidi memberikan arahan kepada jajaran Pemkot Madiun dalam penanganan Covid-19. (Istimewa)

Penambahan Tim Penanganan Covid-19
Maidi menambahkan, tim penanganan Covid-19 di daerahnya kini tengah memerlukan banyak tambahan tenaga saat ini. Karenanya, pihaknyan membuka rekrutmen sebagai relawan tim pemakaman per kecamatan dan relawan medis.

Menurutnya, tim pemulasaran jenazah secara protokol kesehatan setidaknya membutuhkan dua tim lagi dengan masing-masing tim berjumlah 10 orang.

“Tim pemulasaran jenazah secara protokol kesehatan sangat kewalahan dengan rata-rata 10 pemakaman setiap hari. Hingga pertengahan Juli ini sudah tercatat 162 pemakaman secara protokol kesehatan. Sedang, untuk tenaga medis dan kesehatan juga tak seimbang jika mengacu aturan satu nakes maksimal merawat empat pasien,” ujar Maidi.

Data Penerimaan Bansos
Dalam kesempatan yang sama, Maidi juga memaparkan data-data penerima bansos di kotanya.

Ada pun data-datanya adalah sebagai berikut:
– Bantuan Pangan Non Tunai Daerah: 2.528
– Bantruan Pangan Non Tunai Pusat: 5.288
– Bantuan Sosial Terpadu 2 x Rp 300.000: 9.203. (BST akan dicairkan mulai 29 Juli 2021).
– Bantuan pusat berupa beras 5 Kg di luar DTKS: 3.000

Editor : Mohamad Nur Asikin

Reporter : ARM