JawaPos.com – Operasional sukarelawan pengatur lalu lintas (Supeltas) alias Pak Ogah sempat tertunda beberapa waktu lalu karena terkendala anggaran. Kini kendala itu kembali diusahakan oleh Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Dirlantas Metro Jaya Kombes Pol Halim Pagarra menuturkan, anggaran Pak Ogah terus diperinci oleh Ditlantas Polda Metro Jaya dengan nilai mencapai Rp 20.134.500.000 per tahun.
“Anggaran itu akan kita bawa ke Pemprov DKI, untuk dipelajari,” kata Kombes Halim Pagarra saat dikonfirmasi, Jakarta, Rabu (1/11).
Halim mengaku, pihaknya telah merinci kebutuhan untuk anggaran Supeltas. Menurut dia, anggaran itu akan diberikan kepada Pemprov DKI. Nominal dalam anggaran tersebut disusun berdasarkan upah minimum provinsi (UMP) DKI.
Jika berdasar UMP DKI 2017, Pemprov menentukan sebesar Rp 3.355.750. Nah, jika dikalikan dengan jumlah Pak Ogah sebanyak 500 personel, maka kebutuhan dana per bulan untuk membayar honor mereka mencapai Rp 1.677.875.000.
Jumlah tersebut untuk biaya honor Supeltas per bulan. Jika dianggarakan kebutuhan per tahun, maka kebutuhan Supeltas bisa mencapai Rp 20.134.500.000.
Dalam pengajuan anggaran kali ini Halim optimistis akan disetujui Pemprov DKI. Apalagi saat ini gubernurnya sudah berganti dari Djarot Saiful Hidayat ke Anies Baswedan. Kemudian, proposal anggaran itu pun sudah lebih rinci dan benar. “Harapannya semoga bisa diterima dengan baik,” ujar Halim.
Gagasan itu kali pertama dicetuskan oleh Ditlantas Polda Metro Jaya pada Agustus lalu. Tapi belum sempat terealisasi karena terbatas anggaran Polda Metro Jaya. Lantas Ditlantas mengajukan bantuan anggaran ke Pemprov DKI Jakarta, tapi ditolak oleh gubernur yang kala itu dijabat Djarot Saiful Hidayat.