JawaPos.com – Balai Besar Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar kembali merilis hasil pemantauan puncak cuaca ekstrem di musim penghujan di wilayah bagian Barat Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kepala Sub Bidang Pelayanan Jasa BMKG IV, Siswanto menyebut, 8 daerah masuk dalam kategori dilanda curah hujan dengan intensitas lebat. Kondisi itu, berbeda dengan hari-hari biasanya. Daerah itu meliputi Kabupaten Sidrap, Soppeng, Pinrang, Barru, Pangkep, Maros, Kota Parepare dan Makassar.
“Kondisi awan memang saat ini berkonsetrasi di Selat Makassar Bagian Barat. Ini kita anggap cukup ekstrem walaupun memang difase masa musim penghujan. Waspadai daerah curah hujan ekstrem tinggi dengan intensitas sangat lebat,” kata Siswanto saat memberikan keterangan di kantornya, Jumat (21/12).
Situasi yang dianggap tak biasanya ini terjadi sejak, Kamis (27/12) kemarin. Kondisi potensi besarnya tingkatan intensitas hujan, diperkirakan akan bertahan hingga Sabtu (28/12) besok.
Rata-rata disebutkan Siswanto, lebatnya hujan yang melanda daerah tersebut antara 109 mm hingga 140,3 mm. Hasil analisis sementara, cuaca ekstrem hujan dengan intensitas lebat disebabkan karena pertumbuhan awan yang begitu masif.
“Ada pertumbuhan awan yang cukup kuat dan itu berkorelasi terhadap arah dan kecepatan angin. Sehingga awan-awan konvektif tersebut mengarah ke pesisir barat Sulsel dan mencakup daerah-daerah itu,” jelas Siswanto.
Kondisi esktrem tersebut katanya juga akan mempengaruhi peningkatan gelombang laut. Utamanya di perairan laut Kabupaten Selayar dan laut Flores. Ketinggian gelombang disebutkan mencapai 2 meter hingga 4 meter.
BMKG mengimbau, agar masyarakat khususnya nelayan yang beraktifitas di wilayah pesisir mewaspadai waktu-waktu tertentu ketinggian gelombang laut. “Harus berhati-hati karena memang sangat berbahaya,” pungkasnya.