JawaPos.com -.Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Wakapolri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto berkunjung ke Pondok Pesantren (Ponpes) Uniq Nusantara Pamotan, Dampit, Kabupaten Malang, Minggu (30/12) malam. Mereka sengaja datang untuk menghadiri acara Yasin Kubro serta launching gerakan Sambung Rasa Sambung Oyot Nusantara di Ponpes tersebut.
Panglima tiba di Ponpes sekitar pukul 19.30 WIB. Sebelum masuk, Hadi beserta rombongan disambut oleh tarian selamat datang yang dibawakan oleh santri ponpes. Setelah itu, pihaknya melaksanakan salat Isya berjamaah di masjid Ponpes.
Hadi pun mengaku senang bisa hadir dalam kegiatan tersebut. “Ini malam bahagia, bisa hadir di daerah Dampit,” ujar pria kelahiran Malang tersebut.
Pada sambutannya, Hadi menyampaikan bila pihaknya terus melakukan safari dari Sabang sampai Merauke untuk merajut nusantara. “Kami melakukan safari kebangsaan, mengingat Indonesia itu luas,” kata dia.
Pada safari itu, dia mengimbau agar seluruh masyarakat bisa belajar tentang dunia digital. Apalagi saat ini tengah memasuki industri 4.0. “Ini bahaya citizen jurnalism (CJ). Masyarakat langsung share (pemberitaan), tapi tidak tahu bagaimana keadaannya,” terangnya. “Jangan sampai ada yang memecah. Nyawa dan darah taruhannya,” lanjutnya.
Sementara itu, Wakapolri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto menambahkan, akhir-akhir ini ada oknum yang coba membangun sesuatu berbeda dengan cara menjual fitnah, saling menjelekkan, dan mencaci. “Ada yang (bilang) belum sejahtera, itu adu domba untuk memecah belah,” terangnya.
Dia pun berpesan kepada masyarakat agar bisa menyikapi kemajuan teknologi ini dengan arif dan bijak. “Baca, cermati isi kalimat per kalimat apa yang tertulis di media sosial. Kalau sudah teruji kebenarannya baru di share. Jangan belum selesai dibaca, (kemudian) di share,” tegasnya.
Ari mengungkapkan, bila memang tidak paham mengenai apa yang ada di media sosial, lebih baik tidak di share. “Nanti malah menjadi pertengkaran,” imbuhnya.
Danrem 083 Kolonel Inf Bagus Suryadi Tayo menambahkan, salah satu penyebab timbulnya konflik merupakan akibat dari perbedaan pandangan. “Maka yang paling tepat dalam menyatukan Kebhinekaan di negara RI adalah Pancasila seperti yang tadi disampaikan oleh Panglima TNI,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI Hadi juga sempat menyaksikan deklarasi gerakan Sambung Roso Sambung Oyot Nusantara yang diinisiasi oleh Ponpes Uniq Nusantara. Di akhir acara, Panglima menerima cinderamata kain batik karya buah tangan dari Pengasuh Ponpes KH Abdul Ghufron Al Bantani dan menyerahkan cinderamata kepada pimpinan ponpes Uniq.