Rakyat Indonesia Merdeka Dari Biaya Cuci Darah

14 Desember 2020, 17:27:33 WIB

JawaPos.com – Cuci darah selalu jadi ketakutan bagi kebanyakan orang. Selain identik dengan penyakit mematikan, cuci darah jadi salah satu layanan di rumah sakit yang menghabiskan biaya mahal. Namun, hal itu tak perlu dicemaskan oleh peserta BPJS Kesehatan karena biayanya akan dijamin dan peserta dapat fokus untuk menjaga kesehatannya.

Mengutip laman BPJS Kesehatan, Toyani misalnya, wanita berusia 37 tahun ini mengaku sedang berjuang melawan penyakit yang sudah 3 tahun ia derita. Ia mengaku sempat terpukul setelah dokter mengatakan bahwa dirinya harus melakukan cuci darah seumur hidup. Selain pola hidup yang akan berubah, tentu biaya jadi alasan lain yang sempat Toyani khawatirkan.

“Saya sakit dari 2017. Itu sudah mulai cuci darah dan rutin sampai sekarang. Awalnya sering mual terus pinggang kerasa sakit. Pas sudah diperiksa dokter, saya kaget kalau ada masalah dengan ginjal saya. Dalam hati pasrah karena vonisnya sudah wajib cuci darah,” ucapnya.

Kemudian, Toyani terkejut karena cuci darahnya sama sekali tak dipungut biaya. Ia mengaku senang karena program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) benar-benar terasa manfaatnya. Tak cukup sampai situ, perolehan obat-obatan juga rutin ia terima tanpa ada biaya tambahan.

“Sebelumnya takut karena saya juga gak ada persiapan (biaya). Terus banyak yang bilang kalau cuci darah itu mahal dan bisa sampai jual rumah. Saya makin khawatir. Tapi pas tahu cuci darah pertama gratis, saya langsung lega. Ternyata cuci darah bisa pakai BPJS (Kartu Indonesia Sehat, red). Alhamdulillah sekali saya tertolong,” ujar wanita asli Sumberasih-Kabupaten Probolinggo ini.

Hingga saat ini, kata dia, manfaat itu terus Toyani rasakan tanpa pernah sekalipun menemui kesulitan. Sebagai peserta dengan segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) kelas 3, ia hanya rutin membayar Rp 25.500 dalam sebulan perorangnya. Angka ini tentu kecil dibanding biaya cuci darahnya yang mendekati puluhan juta untuk setiap bulan. Wanita yang berprofesi sebagai pedagang warung di rumahnya ini mengaku lega lantaran sudah ikut program JKN-KIS sejak lama. Tak ada ketakutan lagi soal biaya cuci darah yang pernah ia dengar sebelumnya.

“Sangat puas sekali dan membantu. Saya berterima kasih kepada BPJS (Kesehatan) atas kemudahan yang diberikan. Kalau tahu biaya aslinya ngeri. Alhamdulillah, ikut yang kelas 3 juga bisa menolong cuci darah. Gak takut lagi harus bayar mahal karena tiap bulan saya rutin bayar iuran,” ungkapnya.

Wanita 2 anak ini berharap program JKN-KIS terus menghiasi Jaminan Layanan kesehatan Indonesia. Baginya, manfaat yang diberikan program ini begitu besar dan sangat berguna bagi masyarakat. Tak lupa ia memberikan apresiasi kepada RSUD dr. Moh. Saleh Probolinggo sebagai rumah sakit yang menjadi rujukannya dalam mengakses layanan cuci darah selama 3 tahun.

“Dari keseluruhan saya lihat baik. Kalau ada kekurangan mungkin hanya sewajarnya saja. Terima kasih untuk petugas yang ada di RSUD. Pelayanannya baik dan semoga meningkat terus. Saya juga berdo’a biar program dari BPJS (Kesehatan) ini jalan terus karena pasti banyak yang terbantu terutama bagi orang-orang yang butuh perawatan mahal,” tutupnya.(Romys)

Editor : Mohamad Nur Asikin