JawaPos.com – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) di bawah kepemimpinan Gubernur NTB Dr H Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur NTB Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah terus melaksanakan pembangunan di tengah situasi pandemi Covid-19. Gubernur menyampaikan, program kerja Pemprov NTB tetap berjalan dengan hasil capaian yang cukup membanggakan.
Lebih dari 3 tahun kepemimpinan keduanya, Pemprov NTB telah melakukan berbagai upaya untuk membangun daerah, melahirkan inovasi, serta mendapatkan penghargaan dari pihak eksternal.
Perlahan tapi pasti, misi NTB Gemilang dengan berbagai program unggulan terus bergeliat. Beberapa sektor bahkan menunjukkan hasil yang signifikan. Capaian program unggulan juga terus menunjukkan progres yang baik.
Capaian yang berhasil diwujudkan tersebut dapat dilihat dari indikator makro yang mengalami perbaikan. Di antaranya, ekonomi tumbuh positif sebesar 2,3 persen dengan tambang dan 4,09 persen tanpa tambang jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mengalami kontraksi 0,64 persen dengan tambang dan indikator makro yang mengalami perbaikan 5,19 persen tanpa tambang.
“Hal ini menunjukkan bahwa perekonomian di NTB mulai pulih dan semoga terus membaik. Sehingga target pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen dapat kita capai pada masa yang akan datang,” kata Bang Zul, sapaan akrab Zulkieflimansyah.
Bang Zul menambahkan, berbagai terobosan juga telah dilakukan Provinsi NTB dalam memulihkan ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Misalnya, mendorong optimalisasi pengembangan komoditas atau jenis usaha melalui program industrialisasi produk unggulan daerah.
Pemprov NTB juga mendorong industri kecil menengah (IKM) serta usaha kecil dan menengah (UKM) menjadi sektor lokomotif usaha daerah melalui pengembangan produk, pengembangan SDM, dan pengembangan manajemennya. Tak luput dari fokus pemerintah, infrastruktur untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan pengembangan RSUD NTB dan Rumah Sakit Mandalika pun ditingkatkan.
Selain gambaran capaian kinerja dalam indikator makro pembangunan, lanjut gubernur yang merupakan Doktor Ekonomi Industri itu, NTB berhasil mempertahankan dan terus meningkatkan tata kelola pemerintahan yang lebih terbuka, transparan, efektif, dan akuntabel. NTB pun berhasil meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) sepuluh kali berturut-turut dalam pengelolaan keuangan daerah.
Pemprov NTB melalui aplikasi NTB
Care sebagai wadah pengaduan masyarakat juga setidaknya telah menerima 1.042 aduan yang telah ditindaklanjuti sebanyak lebih dari 60 persennya.
Untuk revitalisasi posyandu keluarga, angkanya terus meningkat. Saat ini, setidaknya terdapat 7.581 posyandu keluarga.
Di sektor lingkungan, Pemprov NTB merehabilitasi lahan dan perhutanan sosial. Pada 2021, dilakukan rehabilitasi lahan seluas 4.550 hektare luar kawasan hutan dan 4.550 hektare dalam kawasan hutan. Upaya yang dilakukan dengan cara pembibitan sebanyak 331.000 bibit, pembangunan guilty plug sebanyak 270 unit, serta pembangunan 6 DAM penahan.
Pengurangan dan penanganan sampah di NTB pun terus menunjukkan hasil. Pengurangan sampah mampu mencapai 7,19 persen. Hal itu berkat terbentuknya 372 unit bank sampah, 100 unit sumur biopori, lubang biopori 574 unit, 26 unit TPS3R, peng- elolaan SRT 1 unit, BSF Mandiri 11 unit, dan sekolah adiwiyata 1 unit.
Pada sektor ekonomi kemasyara- katan, pertumbuhan UMKM di NTB terus mengalami kemajuan. Pada 2020 ada 48.091 UMKM. Pada 2021, UMKM/IKM di NTB melonjak hingga 103.284. Adanya NTB Mall sebagai marketplace produk lokal mampu memperluas pemasaran produk IKM dan UMKM lokal melalui digital marketing. Bahkan pada November tahun lalu, omset NTB Mall mencapai Rp 2.795 miliar.
Hingga Desember tahun lalu, NTB Mall telah melibatkan setidaknya 3.020 UMKM di NTB dengan lebih dari 4.450 produk. Mereka juga melakukan ekspor produk ke Taiwan dan Eropa. Saat ini dalam progres ekspor ke Timur Tengah dan Amerika.
Selanjutnya, ada program 99 desa wisata yang merupakan salah satu program unggulan dalam misi kelima, yaitu NTB Sejahtera dan Mandiri. Dengan program itu diharapkan desa-desa yang menjadi fokus akan bangkit.
Melihat geliatnya program tersebut, Pemprov NTB membangun beragam sarana dan prasarana seperti lapak kuliner dan jalan setapak di Kembang Kuning, hikers shelter dan jalan setapak di Kawinda To’i, air bersih komunal di Desa Pancasila, jalan setapak Desa Tete Batu, area parkir dan jalan paralayang serta hikers shelter di Desa Sembalun, serta toilet Desa Sapit. Begitu juga pembangunan fasilitas ibadah serta tempat selfie dan deck kayu di Sarae Nduha.
Prestasi Moncer, Borong Beragam Penghargaan
Banyak prestasi yang telah diraih Pemprov NTB. Dalam hal inovasi, Pemprov NTB berada di peringkat kedua dengan skor indeks 75,67 dengan predikat sangat inovatif. NTB juga diberi apresiasi oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) bahwa NTB menjadi provinsi pertama yang menghasilkan Badan Riset Inovasi Daerah (BRIDA) dari 34 provinsi di Indonesia.
Prestasi lain yang tak kalah moncer adalah meraih peringkat 3 nasional kategori Provinsi Informatif pada Keterbukaan Informasi Publik 2021. Meraih Harmony Award dari Kementerian Agama, terakhir NTB meraih BKN Award 2022.
“Ke depannya patut kita pertahankan dan tingkatkan sinergi pemerintah dengan legislatif dan usaha kerja keras untuk mewujudkan NTB yang gemilang dapat kita capai bersama,” harap Bang Zul.
April lalu, Pemprov NTB juga menerima penghargaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) tahun 2021 kategori Sangat Baik (BB), dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB).
Dalam bidang pariwisata, berbagai penghargaan dan kejuaraan diraih oleh desa-desa wisata di NTB. Dari 25 desa wisata prioritas pengembangan Pemprov NTB pada 2019, terdapat sejumlah desa yang tak henti-hentinya diganjar penghargaan dari pemerintah pusat. Di antaranya, desa wisata Hijau Bilebante Kabupaten Lombok Tengah, terpilih sebagai peringkat dua kategori alam dalam kompetisi BCA Desa Wisata Award 2021, menjadi desa percontohan yang mendapat Sertifikasi Desa Wisata (Serti Dewi) tahun 2020, serta berbagai penghargaan lainnya.
Bergeser ke Lombok Timur, desa wisata Kembang Kuning berhasil menyabet juara Lomba Desa Wisata Nusantara 2019 yang diadakan Kementerian Pariwisata dan Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal serta Penganugerahan Certificate CHSE.
Keberhasilan NTB dalam menanggulangi Covid-19, mulai sektor kesehatan hingga ekonomi, sangat diapresiasi oleh pemerintah pusat. (nof/xav)