Dies Natalis Ke-67 Universitas Airlangga

Berkontribusi Positif Menjadi Center of Excellence

9 November 2021, 22:51:51 WIB

JawaPos.com – Universitas Airlangga (Unair) menggelar sidang terbuka Dies Natalis Ke-67 Universitas Airlangga di aula Garuda Mukti kemarin (9/11). ’’Selamat dies natalis kepada seluruh warga kampus Unair. Sungguh merupakan kebahagiaan bagi kita semua untuk bisa terus mengawal dan berdarmabakti suci membawa Unair sampai di posisi saat ini. Selama 67 tahun Unair hadir untuk Indonesia yang adil dan beradab,’’ kata Rektor Unair Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak dalam sambutannya.

Dia juga menyampaikan, salah satu akar utama berbagai persoalan di dunia adalah adanya ketidakadilan. Covid-19 yang terus merajalela terjadi karena tidak adanya keadilan di berbagai bidang, misalnya pengelolaan pengembangan vaksin. Dengan demikian, banyak negara, khususnya negara miskin dan berkembang, yang tidak mendapatkan jatah dan alokasi vaksin.

Kasta keadilan itu yang ingin diciptakan dan terus didorong sebagai bagian dari value Unair, yakni excellent with morality. ’’Semoga ke depan kami bisa terus mendarmabaktikan semua kemampuan, berbakti suci, dan berjasa mulia untuk kebaikan kemanusiaan melalui Unair,’’ ungkap Prof Nasih.

Rektor juga menekankan budaya ilmiah yang perlu terus ditumbuhkan di Unair. Seluruh hasil karya warga kampus Unair didorong untuk menjadi karya yang dapat dijadikan referensi dan disertasi. Selain itu, riset-riset di Unair harus bertumpu pada problem solving alias pemecahan masalah di negara maupun dunia.

Dalam momen dies natalis itu, rektor juga menegaskan bahwa Unair pada 2022 harus tetap fokus pada lima inisiasi strategis. Yakni, SMART alias sustainable education for all; meaningful research and community service; advancing innovation, enterprising, and industry linkages; responsive and lean management; serta topping up resources utilization. Unair, kata dia, sadar betul bahwa aspek sumber daya manusia (SDM) dan pemanfaatan teknologi perlu menjadi perhatian ke depan. Investasi SDM harus menjadi fokus utama pada 2022. ’’Kami berharap pada 2025, jumlah doktor di Unair mencapai 60–70 persen,’’ ucapnya.

Sidang terbuka tersebut juga dihadiri Ketua Majelis Wali Amanat Unair Prof Dr H Muhammad Hatta Ali SH MH. ’’Selamat kepada Unair yang pada hari ini menginjak usia ke-67. Sebuah masa yang tidak singkat dan sebuah perjalanan panjang yang patut kita syukuri bersama,’’ ungkapnya. Dia mengaku bahwa tahun ini menerima banyak kabar baik bahwa Unair berhasil meraih berbagai prestasi.

TAK BERHENTI BERINOVASI: Universitas Airlangga (Unair) menggelar sidang terbuka Dies Natalis Ke-67 Universitas Airlangga di aula Garuda Mukti kemarin (9/11). (Unair for JawaPos.com)

Prestasi itu tentu dapat menambah semangat dan motivasi bagi Unair untuk terus menjadi center of excellence. Juga memberikan kontribusi yang positif untuk terwujudnya Indonesia yang adil dan beradab. Dia berharap civitas academica Unair tetap rendah hati dan tidak cepat merasa puas atas capaian yang diraih.

Dalam dies natalis yang berbarengan dengan Hari Pahlawan, Prof Hatta berpesan agar mahasiswa Unair sebagai generasi penerus bangsa mempersiapkan diri sebaik-baiknya. ’’Prestasi dan kejayaan tidak datang begitu saja. Ia hanya dapat dicapai dengan berusaha dan bekerja keras. Jadikanlah Unair sebagai tempat membuat sejarah baru,’’ pesannya.

Selain sidang terbuka, Dies Natalis Ke-67 Unair yang bertepatan dengan Hari Pahlawan dirayakan secara khidmat dengan upacara Hari Pahlawan hari ini di halaman kantor manajemen.

Serahkan Bibit Vaksin Merah Putih
Selama pandemi, Unair telah berkontribusi menangani pandemi melalui beberapa kegiatan. Salah satunya, adanya Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA) yang sudah melayani berbagai wilayah. Khususnya telah menyelesaikan misi Madura sadar Covid-19. Menurut paparan Prof Nasih, 3.000 vaksin berhasil diberikan kepada warga di 12 pulau di Kabupaten Sumenep.

Selain itu, Unair berkontribusi dalam mengembangkan vaksin Covid-19. Dalam sidang kemarin, telah dilakukan serah terima bibit Vaksin Merah Putih secara simbolis dari rektor Unair kepada Direktur PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia F.X. Sudirman.

Prosesi itu disaksikan langsung oleh Menteri Kesehatan Ir Budi Gunadi Sadikin dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. PT Biotis didapuk sebagai salah satu mitra untuk memproduksi Vaksin Merah Putih. ’’Saya ucapkan rasa bangga yang sangat tinggi kepada rekan-rekan di Universitas Airlangga yang telah mampu menghasilkan seed vaksin dalam negeri,’’ ujar Budi Gunadi.

BANGGA: Menteri Kesehatan Budi Gunadi menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi kepada tim Universitas Airlangga yang telah mampu menghasilkan seed vaksin dalam negeri. (Unair for JawaPos.com)

Dalam paparannya, Budi Gunadi menyampaikan bahwa memang harus dibangun satu sistem ketahanan sektor kesehatan dunia dengan tata kelola yang sekaligus melindungi anak dan cucu kita dari pandemi seperti saat ini.

’’Salah satu pilar yang harus dibangun adalah bagaimana kita memiliki fasilitas produksi dan kompetensi untuk memproduksi vaksin. Vaksin ini dulu saya diajari 15 tahun baru jadi. Sekarang saya heran dalam 22 bulan sudah jadi. Unair sendiri hitungannya di bawah 5 tahun kalau jadi,’’ tuturnya.

Dia menambahkan, tidak pernah secara global vaksin bisa dibuat di bawah 10 tahun. Dia berharap Indonesia bisa lebih menguasai teknologi produksi vaksin. Tidak hanya berbasis teknologi dari virus atau yang berbasis teknologi protein rekombinan yang sudah mampu dibuat, tetapi juga berbasis vektor atau berbasis asam nukleat yang sedang naik daun.

Budi berharap hal itu bisa direalisasikan. Caranya, mengerahkan seluruh peneliti di seluruh perguruan tinggi besar di Indonesia. Vaksin Merah Putih merupakan vaksin yang dikembangkan peneliti Indonesia guna memenuhi kebutuhan vaksin Covid-19 di tanah air. Pada prosesnya, pengembangan Vaksin Merah Putih turut melibatkan berbagai institusi. Unair menjadi salah satu anggota konsorsium yang mengembangkan vaksin dengan platform inactivated virus tersebut.

 

Editor : Mohamad Nur Asikin

Reporter : ARM